PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bakal menyetorkan dividen kepada negara sebesar Rp 101 miliar dari hasil kinerja tahun 2022. Rencana tersebut telah disetujui perseroan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry menuturkan besaran dividen yang disetorkan untuk negara sebanyak 18% dari laba perseroan pada tahun 2022 yang mencapai Rp 585 miliar. Dia mengeklaim moncernya kinerja bisnis tahun lalu lantaran perseroan sukses melakukan transformasi besar-besaran.
BACA JUGA: Tingkatkan Fasilitas di Pelabuhan, ASDP Investasikan Rp 27 Miliar
“Penyerahan dividen ini sebagai bentuk komitmen kami untuk terus berkontribusi untuk negara, khususnya mendorong program-program kerakyatan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Shelvy melalui keterangannya, Senin (3/7/2023).
Menurutnya, ada dua faktor utama yang berkontribusi atas pencapaian ini. Pertama, dari sisi eksternal, adalah dampak pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan demikian, selama tahun 2022, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan Natal Tahun Baru tahun 2022, pergerakan penumpang dan kendaraan telah kembali normal dan terus menunjukkan kenaikan.
BACA JUGA: Lebaran, ASDP Naikkan Kapasitas Parkir Merak Jadi 1.000 Kendaraan
Bahkan, pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pascapandemi COVID-19 diperkuat dengan telah dilakukan pencabutan PPKM oleh Pemerintah pada tanggal 30 Desember 2022. Hal ini membuat masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.
“Kedua, faktor internal, antara lain dengan pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi ticketing di seluruh pelabuhan ASDP membuat biaya operasional semakin efisien,” ujarnya.
Sementara itu, Erick Thohir, Menteri BUMN menambahkan sepanjang sejarah perusahaan pelat merah pada tahun ini berhasil menyetorkan dividen terbesar senilai Rp 80,2 triliun. Secara terperinci, setoran dividen terdiri atas dividen BUMN perusahaan terbuka senilai Rp 50,20 triliun.
Adapun sisanya, sebanyak Rp 29,97 triliun disumbangkan BUMN perusahaan nonterbuka. Dia bilang ASDP satu dari tujuh BUMN nonterbuka sebagai penyumbang dividen terbesar.
Dengan demikian, ASDP menjadi BUMN yang turut memberi sumbangsih kepada negara, supaya negara tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak tetapi juga hasil usaha yang baik.
“(Dividen) untuk apa? Untuk program-program yang mendorong daripada program kerakyatan dari pemerintah seperti bantuan sosial dan sebagainya. Inilah keseimbangan yang terus dijaga, di mana BUMN sehat mampu memberikan kontribusi kepada rakyat Indonesia,” kata Erick.
Editor: Ranto Rajagukguk