Demi memperkuat hubungan antara negara-negara ASEAN, Jakarta Declaration of ASEAN 50 diresmikan sebagai bentuk dukungan dan dorongan kepada komunitas regional khususnya pebisnis.
“Kita harus memperkuat ASEAN di usianya yang ke-50 ini dengan tiga pilar, political-security, economic, dan socio-cultural. Ini penting di tengah eksistensi organisasi regional yang tengah dilanda keraguan, seperti Inggris dan Brexit-nya. Dengan deklarasi ASEAN 50, kita menunjukan justru ASEAN semakin kuat,” ujar Founder & Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya di gelaran The 3rd ASEAN Marketing Summit 2017 di Hotel Raffles Jakarta pada Kamis (7/9) 2017.
Deklarasi ASEAN 50 merupakan inisasi National Marketing Association (NMA) dari Asia Marketing Federation (AMF) di Asia Tenggara. Selain memperkuat hubungan lewat tiga pilar tersebut, ASEAN 50 dibentuk sebagai landasan mendukung Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai dilaksanakan sejak akhir 2015 lalu.
Dengan populasi sekitar 700 juta, ASEAN adalah pasar seksi bagi pemain global, termasuk investor-investor dari China yang berlomba-lomba merebut pasar potensial ini. Namun di tengah serbuan pemain global, ASEAN 50 diharapkan dapat memperkuat posisi brand lokal agar bisa bersaing secara global, atau setidaknya di kawasan regional.
Para pemain lokal di setiap negara ASEAN harus bisa mengambil benefit dari pasar ini karena memiliki competitive advantage yang tidak dimiliki oleh pemain luar, yaitu local wisdom. Diharapkan setelah deklarasi, setiap brand lokal bisa memanfaatkan local wisdom untuk meraih pasar besar ASEAN.
Tidak hanya untuk bersaing dan berbisnis di negara masing-masing, tapi juga bisa ekspansi regional. Jadi brand lokal tidak hanya sekedar local player, tapi juga menjadi regional player.
“ASEAN tidak hanya 10 negara. Sekarang ada ASEAN+3, China, Jepang, dan Korea Selatan. Pemain-pemain lokal bisa belajar dari mereka. Merekalah saudara tua kita,” tutup Hermawan.