Korea Selatan memang menjadi negara fenomenal belakangan ini. Selain cukup kuat dalam hal inovasi dalam bisnis, juga mampu menjadikan budayanya sebagai acuan gaya hidup masyarakat di negara-negara lain, khususnya ASEAN.
Korea menjadi salah satu negara yang tergabung dalam ASEAN Plus Three (APT) yang dimulai pada Desember 2007 di samping China dan Jepang. Menurut Hermawan Kartajaya, Founder dan Chairman MarkPlus, Inc., ada empat pandangan ASEAN terhadap Korea.
“Salah satu yang fenomenal adalah budaya K-Pop. Ini sangat fenomenal dan membawa pengaruh bagi masyarakat di negara-negara lain, seperti Indonesia,” ujar Hermawan yang juga salah satu dari tiga pendiri Philip Kotler Center for ASEAN Marketing sebagai penyelenggara AMS 2017 di samping Philip Kotler dan Prof. Hooi Den Huan.
Hal lain yang menarik dari Korea, sambung Hermawan, adalah semangat smart dan creative. Hal ini ditandai dengan banyaknya inovasi yang lahir dari tangan orang-orang Korea, baik dari ranah teknologi hingga seni dan budaya. “Mereka tak hanya smart, tapi juga creative,” kata Hermawan.
Selain itu, Hermawan menambahkan, negara-negara ASEAN bisa belajar dari Korea karena semangatnya yang disebut dengan Pali-Pali. Semangat ini artinya kerja dengan cepat. Dulu, Korea Selatan pernah mengalami keterpurukan ekonomi. Tapi, berkat “revolusi mental” dengan semangat Pali-Pali, Korea berhasil bangkit dan menjadi negara yang berpengaruh.
“Satu lagi kekuatan Korea adalah in between yang mana Korea saat ini selalu ingin mengedepankan kualitas seperti Jepang dan selalu bekerja keras seperti China,” tandas Hermawan. ASEAN Marketing Summit 2017 akan digelar besok pada 7 September 2017 di Raffles Hotel Jakarta.