ASEAN SME Academy 2.0 Perkuat UKM di Kawasan ASEAN dengan CI-EL
Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak negatif bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) di seluruh dunia, termasuk kawasan ASEAN. Agar bisa bangkit kembali, berkembang, dan bisa bersaing di pasar, UKM perlu meningkatkan kapasitas dan kemampuan bisnisnya.
Memahami kondisi tersebut, pada bulan April 2022, ASEAN SME Academy yang dikembangkan atas dukungan dari US-ASEAN Business Council (US-ABC) dan Pemerintah Amerika Serikat yang diluncurkan tahun 2016 diperbarui menjadi ASEAN SME Academy 2.0. Platform tersebut kini lebih mudah digunakan, inklusif, dan menampilkan kursus yang lebih terlokalisasi tentang berbagai topik yang menarik bagi UKM.
Pembaruan ASEAN SME Academy 2.0 mencakup dukungan multibahasa, tampilan baru, mobile-friendly, hingga sertifikasi mandiri. Dengan adanya platform ini, harapannya dapat mendorong upaya US-ABC dan Pemerintah AS dalam memperkuat kapasitas UKM sebagai salah satu pilar ekonomi ASEAN dan lebih kompetitif di pasar.
Guna mengoptimalkan ASEAN SME Academy, ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSME) mengusulkan projek CI-EL Marketing Module for ASEAN SMEs. Hal ini disampaikan langsung oleh Luhur Pradjarto, Head of Delegation (HoD) of ASEAN Coordinating Committee on Micro, Small and Medium Enterprises (ACCMSME) dalam acara AMS Networking Reception: AMF-ASEAN Caucus di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Rabu (07/12/2022).
“Projek CI-EL ini terinspirasi dari Pak Hermawan Kartajaya. Kami telah berdiskusi bersama untuk bisa menggunakan konsep CI-EL yang terdiri dari Creativity, Innovation, Entrepreneurship, dan Leadership agar bisa diimplementasikan untuk membantu pertumbuhan UKM yang berada di kawasan ASEAN,” katanya.
Lebih lanjut, proyek ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran untuk UKM yang berfokus pada bidang pemasaran dan kewirausahaan. Rencananya, CI-EL Marketing Module for ASEAN SMEs akan diimplementasikan tahun depan berkolaborasi dengan MarkPlus Institute untuk memperkaya materi mengenai pemasaran dan entrepreneurship di platform ASEAN SME Academy.
“Kami membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah untuk mengakselerasi program CI-EL Marketing Module for ASEAN SMEs ini, bukan hanya di Indonesia saja, namun juga ASEAN. Melalui projek ini, harapannya di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia dapat tumbuh dan berkembang. Tidak hanya di kawasan ASEAN saja, namun juga global,” tutur Luhur.
Editor: Eko Adiwaluyo