Aplikasi pesan instan menjadi aplikasi yang paling sering digunakan oleh netizen di smartphone. Aplikasi semacam WhatsApp, BBM, dan LINE ini berhasil mengungguli penggunaan aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter, maupun Snapchat.
WhatsApp, misalnya, awal tahun 2016 ini mengumumkan bahwa jumlah pengguna bulanannya telah menembus 1 miliar. Indonesia disebut-sebut sebagai lima negara dengan pertumbuhan terbesar bagi WhatsApp.
Tak ayal, dengan volume pesan singkat yang mencapai triliuanan secara global per tahunnya, membuat banyak pemain digital masuk ke bisnis ini. Kurang dari setahun, peluncuran aplikasi pesan instan cukup masif terjadi, seperti Viber, JongLa, Badoo, dan lainnya.
Pasar Indonesia yang besar ini tak disia-siakan oleh pemain lokal untuk mengembangkan layanan sejenis. Seperti yang dilakukan PT ASIK App Indo yang mengembangkan aplikasi chatting bernama ASIK!. Mereka optimistis aplikasinya itu mampu menjadi yang terdepan di pasar Indonesia di tengah maraknya dominasi kompetitor asing.
Sean Mak, CEO PT ASIK App Indo mengatakan ASIK! merupakan sebuah aplikasi yang dikembangkan sesuai kebutuhan pengguna lokal guna memenuhi tuntutan gaya hidup yang dinamis, tetapi tetap menjadi sarana untuk mengekspresikan diri.
ASIK! menargetkan netizen Indonesia yang aktif berkomunikasi dan menggunakan smartphone di rentang usia 15-35 tahun terutama di usia 21-25 tahun, dengan rincian 60% perempuan dan 40% laki-laki.
“Kami berharap ASIK! dapat menjadi aplikasi karya anak bangsa yang mampu diterima masyarakat dan mampu bersaing dengan aplikasi lainnya secara global,” ujarnya.
Ia melanjutkan, ASIK! Tidak sekadar aplikasi chatting, melainkan menawarkan fitur-fitur yang berkaitan dengan gaya hidup. Ini persis seperti yang diterapkan oleh WeChat di Tiongkok dimana satu aplikasi mampu melakukan banyak hal.
Dalam aplikasi ASIK!, selain menawarkan pengiriman pesan digital, juga memberikan fitur ASIK! Deals untuk berbelanja. Adapula fitur ASIK! Channel Partner yang dibuat untuk mendekatkan diri pengguna dengan tokoh idola, komunitas dan merek.
“Aplikasi ini merupakan satu-satunya aplikasi di dunia yang memberikan penghargaan berupa koin emas bagi pengguna yang menggunakan fitur pengiriman pesan digital,” terang Sean.
Selain itu, ASIK! memiliki fitur media sosial bernama ASIK! Zone, dimana penggunanya dapat berbagi momen-momen berharga kepada sesama pengguna.
Pada peluncuran tahap kedua ASIK! pada bulan Desember mendatang, pengguna dapat mengisi pulsa, membayar tagihan, berbelanja di supermarket hingga minimarket, bahkan membayar taksi melalui ASIK! Pay.
Selain itu, pengguna dapat menikmati sajian musik dan tayangan berkualitas melalui ASIK! Music dan ASIK! TV. “Tujuan dari pengembangan aplikasi ini adalah untuk membawa individu lebih dekat dengan komunitas secara berkelanjutan dengan menggunakan teknologi yang inovatif,” katanya.
Aplikasi yang dikembangkan di kota Malang dan Batam ini sudah bisa diunduh sejak tanggal 6 Oktober 2016 yang lalu di Google Play dan akan segera rilis di Apple Store.
“Aplikasi ini dibuat 100% di Indonesia. Semua programmer-nya orang Indonesia. Aplikasi ini dikembangkan sejak 2015, basis pengembangan kami ada di Malang dan Batam,” ungkap Stephen Tan, Founder ASIK!.
PT ASIK App Indo merupakan perusahaan lokal yang sebagian sahamnya dimiliki konsorsium perusahaan Singapura, antara lain MGG Software Pte, Ltd., Target Asset Management Pte, Ltd., dan Apollo Management Singapore Pte, Ltd.
Editor: Eko Adiwaluyo