Astra Land Groundbreaking Megaproyek Ammaia Ecoforest Senilai Rp 6 Triliun
PT Astra Land Indonesia (ALI) resmi melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan proyek residensial terbarunya, Ammaia Ecoforest di Cikupa, Kabupaten Tangerang. Megaproyek tersebut menelan investasi sebesar Rp 6 triliun dengan durasi pembangunan selama 12 tahun.
ALI merupakan perusahaan joint venture dari Astra Property dan Hongkong Land. Wibowo Muljono, Preisden Direktur ALI menuturkan, hunian tersebut dibangun mengusung konsep green living.
Ammaia Ecoforest hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat urban akan hunian dengan suasana yang asri dan nyaman, yang mampu meningkatkan kualitas hidup penghuninya.
BACA JUGA: Astra Land Indonesia Siapkan Township di Cikupa dengan Kemudahan Akses
Ammaia Ecoforest dibangun di atas lahan seluas 50 hektare (Ha) yang akan dikembangkan menjadi township atau kota mandiri dengan menawarkan landed residential atau rumah tapak dan bangunan komersial. Kluster pertama dijadwalkan akan segara diluncurkan pada kuartal IV tahun 2023, namun akan mulai dipasarkan saat pre-launching, yaitu pada kuartal III tahun 2023.
Rencananya, hunian yang akan dibangun sebanyak 2.000 hunian di Ammaia Ecoforest, dengan menghadirkan tiga tipe hunian besar, yaitu tipe enam, tujuh, dan delapan meter.
“Kami yakin township Ammaia Ecoforest akan membuka pasar properti yang baru dan proyek ini diharapkan dapat menjadi sebuah permulaan baru dalam pertumbuhan properti khususnya di area Tangerang,” kata Wibowo dalam Groundbreaking Ammaia Ecoforest, di Tangerang, Banten, Kamis (27/7/2023).
BACA JUGA: Astra Land Indonesia Lakukan Handover Lebih Cepat pada Arumaya Residences
Ammaia Ecoforest didesain khusus untuk memberikan kenyamanan lebih bagi para penghuninya melalui Sertifikasi Greenship Neighborhood peringkat Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI) yang telah didapatkan.
Hunian ini didukung oleh suasana yang asri melalui kehadiran ruang terbuka hijau (RTH) sekitar 30% dari luas lahan, sehingga para penghuni akan merasa lebih nyaman untuk dapat menikmati waktu bersama keluarga.
Berbagai fitur green living lainnya dalam pembangunan township Ammaia Ecoforest, di antaranya adalah area bermain anak untuk bereksplorasi, area food garden seluas 7.820 meter persegi di mana para penghuni bisa menanam tanaman yang bisa dipanen untuk kemudian dimasak sendiri.
Lalu, ada pula jalur pedestrian sepanjang 2,38 kilometer yang tersambung dengan setiap kluster. Penghuni Ammaia Ecoforest juga dapat beraktivitas dan berinteraksi di taman yang disebut Ecoforest seluas 5,4 Ha sehingga mampu menciptakan suasana sejuk dan mengurangi kebisingan.
Selain itu, fitur green living dapat diaplikasikan pula melalui pengelolaan dan koservasi lebih dari 40% air hujan dengan kapasitas retensi air hujan sebesar 11.781 meter kubik, serta memiliki sengkedan alami yang dapat membantu regulasi aliran air hujan sehingga tidak menimbulkan banjir.
Dari sisi waste management, alur pengelolaan limbah padat -baik dari tahapan konstruksi hingga operasional- telah dipikirkan secara matang hingga meminimalisasi pembuangan limbah langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Limbah ini diolah secara independen berdasarkan jenis limbahnya. Keseluruhan konsep ini direncanakan agar dapat menunjang kehidupan yang dekat dengan alam, akif, dan sehat.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz