Sentra Distrik Bisnis Sudirman (SCBD) terkenal sebagai kawasan elite dan pusat bisnis di Jakarta yang penuh dengan daerah perkantoran, unit apartemen hingga restoran. Salah satu restoran yang terletak di Kawasan SCBD, tepatnya di Sequis Tower adalah August.
Restoran yang hadir sejak November 2021 ini menawarkan sebuah pengalaman bersantap yang unik. Budi Cahyadi, Founder August ingin restoran ini menjadi restoran yang dapat memberikan kesan yang mendalam bagi para pelanggannya.
“Kami tak ingin para tamu merasa terintimidasi saat mereka menjejakkan kaki ke restoran ini. Kami tak melihat August sebagai sebuah restoran fine dining, melainkan sebagai restoran premium yang menyuguhkan hidangan dan layanan terbaik,” kata Budi.
August mengusung tema desain yang inspirasinya seperti menjamu tamu ke rumah. Jadi, suasananya santai, nyaman dengan tata cahaya yang hangat, penggunaan warna-warna bersahaja, pengaturan meja yang simpel, serta tata ruang terbuka lengkap dengan rak-rak buku.
Layaknya di rumah, August mengusung konsep open kitchen yang terkoneksi dengan restoran. Dengan desain lantai yang sama, kitchen restoran ini hanya dibatasi oleh kaca.
Dengan demikian, pengunjung dapat melihat langsung proses masakan yang dilakukan oleh Chef dengan jarak dekat.
“Dengan adanya open kitchen ini membuat kami lebih termotivasi untuk bekerja lebih rapi, terorganisir dan untuk membuat chef lebih percaya diri, karena mereka lah yang membuat makanan. Intinya, kami ingin meng-highlight siapa orang dibalik makanan yang pengunjung santap,” kata Budi.
Restoran ini menawarkan dining experience yang dinamakan Chef’s Journey Tasting Menu dengan tagline Modern Flavour with Touch of Indonesia. Maksudnya, DNA dari makanan-makanan yang dihadirkan merupakan modern Eropa, khususnya Prancis yang digabungkan dengan cita rasa Asia dan berupaya untuk menggunakan produk-produk lokal.
Untuk menu dalam Chef’s Journey Tasting Menu sendiri terdiri dari 14 course. Beberapa course dalam menu ini terdapat Kombucha 3 Years Old Scobby, EVOO Bread, ‘Adam Levain’, Asinan Jakarta Crackers, Breakfast from Mom Childhood Memory, Lobster Tart Smoked Tomato, Lampung Wagyu Carpaccio.
Ada pula Parmesan Water, Stracciatella Salad Dabu-Dabu, Scallop Laksa Andaliman, Duck Opor Croquette Coca Cola, Fish of the Day Lemongrass Curry Broth, Brussel Sprout ‘Kecap’ Emulsion, James & Jen’s Fresh Egg, Acar Kuning. Untuk dessert nya terdapat Black Rice Soursop Toasted Rice dan Egg-splosion.
“Di sini kami menawarkan dining experience yang semuanya sudah satu harmoni, sudah beraturan mulai dari rasa hingga porsinya. Benar-benar kami yang mengatur ritmenya. Jadi, lebih light di depan, gurih di belakang. Cerita-cerita di balik makanannya pun beragam, mulai dari mengenai pengalaman masa kecil Chef August, yaitu Chef Hans, hingga tentang hubungan timbal-balik antara kami dengan pemasok bahan makanan,” ucap Budi.
Namun demikian, ada pula menu ala carte yang disediakan restoran ini apabila pengunjung hanya ingin mencoba beberapa makanan tertentu saja. Tentu saja, porsinya pun lebih besar dibandingkan Chef’s Journey Tasting Menu.
Tidak hanya kualitas makanan yang ditawarkan, servis pun menjadi salah satu fokus utama August. Untuk tetap engage dengan pengunjung, restoran ini berupaya untuk membuat pengunjung layaknya tamu yang sedang datang ke rumah, bertanya bagaimana makanannya, bahkan nama mereka.
“Apa yang kami lakukan sangat personalized. Ke meja, mengobrol dengan pengunjung, menjelaskan mengenai menu-menu kami, karena bisa dibilang menu kami kurang familier walaupun rasanya masih ada taste Indonesianya. Intinya, kami menganggap pengunjung adalah teman kami, sehingga akhirnya mereka akan kesini lagi as a friends,” tutur Budi.
Editor: Ranto Rajagukguk