PT Balai Lelang Asta Nara Jaya dengan brand auksi memiliki prediksi bahwa industri lelang mobil bekas akan kembali bergeliat di tanah air. Optimisme ini tumbuh meski dalam beberapa bulan terakhir kegiatan lelang sempat terhenti akibat pandemi COVID-19. Tersisa waktu lebih dari empat bulan, auksi percaya industri ini bisa mencapai pertumbuhan yang sama dengan tahun lalu.
“Tahun ini sekitar -18% ketertinggalan yang harus kami kejar hingga akhir tahun 2020,” ujar Bady Qadarsyah, Operation Head auksi pada acara diskusi Virtual “Ngovid” yang digelar Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Rabu (12/8/2020).
Jika melihat perjalannya, tahun ini baru ada 34 kegiatan lelang yang dilakukan oleh auksi. Cukup jauh jika dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai 93 event lelang dan 118 event lelang pada tahun 2018.
“Meski begitu, pasar lelang kendaraan bekas ini sangat besar. Bahkan, lelang mobil masih menguasai pangsa pasar dibandingkan lelang produk lainnya. Menariknya, kami mulai banyak menemukan konsumen berusia muda yang mengikuti lelang mobil bekas,” lanjut Bady.
Kondisi ini pun mulai menggeser stigma bahwa pasar mobil bekas hanya untuk konsumen di atas usia 40 tahun yang memang masih mendominasi. Bady melihat, anak muda hari ini mulai banyak yang menjajaki bisnis mobil bekas.
“Kami pun menyiapkan berbagai program untuk para konsumen ini. Salah satunya adalah Program CUAN,” ujar pria yang telah belasan tahun bergelut di industri otomotif ini.
Program Cuan (Cari Untung di Auksi Nih) merupakan program loyalitas pertama dari auksi untuk para konsumen. Di dalam program ini, setiap konsumen yang berhasil mendapatkan unit lelang, akan mendapatkan poin. Poin yang terkumpul bisa ditukarkan dengan berbagai macam hadiah.
auksi telah menyiapkan hadiah menarik berupa dua unit sepeda motor Honda Vario 125, dua paket liburan senilai Rp 19 juta dan Rp 24 juta, voucer belanja dengan nilai hingga Rp 19 juta, dan berbagai gawai serta produk elektronik.
