Aviation-specific incubator, Aviation X Lab yang melibatkan Emitares dan Airbus sebagai mitranya diresmikan di Area 2071 pada Oktober 2019 silam. Program yang secara ambisius ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengalaman perjalanan udara.
Pada November 2019, Aviation X Lab meresmikan kerja sama dengan Dubai Future Foundation. Kerja sama ini bertujuan untuk membuat inovasi dan menciptakan era penerbangan baru dan memberi pengaruh positif bagi kehidupan satu miliar orang.
“Penerbangan adalah sebuah pondasi bagi ekonomi Uni Emirat Arab. Sektor ini berkontribusi untuk 800 ribu lapangan pekerjaan, sementara kontribusi terhadap ekonomi negara hingga US$ 47,4 miliar,” papar Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, Chairman and Chief Executive Emirates Airline & Group kepada Marketeers.
Paparan ini berlanjut bahwa Dubai saat ini tengah mencari cara untuk mengurangi tantangan di ekosistem penerbangan. Belum lagi, negara ini juga menargetkan peningkatan hingga tiga kali lipat di sektor ini. “Salah satu cara yang harus dilakukan adalah meletakkan fikus kami terhadap evolusi teknologi dan inovasi yang berdampak pada industri, komunitas, generasi masa depan, dan planet bumi,” lanjutnya.
Sheikh Ahmed mengungkapkan bahwa pohaknya memahami bahwa kondisi penerbangan kini menuntut adanya inovasi yang terus menerus. Menurutnya, lewat program Aviation X Lab inilah Emirates Airline bisa mengidentifikasi, mendukung, mendanai, dan membuat inovasi yang daapat diakses secara lobal. Tujuan utamanya, tentu untuk mengubah mobilitas manusia.
Terdapat beberapa tantangan yang harus dipecahkan dalam program Aviation X Lab. Di antaranya adalah karbon negatif yang dihasilkan industri penerbangan dan Airports to Airportals, di mana bandara dituntut untuk menjadi pusat transit yang begerak cepat dan efisien.
“Untuk itulah Aviation X Lab mengundang dan menjangkau startup, inovator, akademisi, LSM, aktivis, dan perusahaan global untuk berpartisipasi menyelesaikan tantangan ini. Inkubator akan memilih tim dan membawa mereka ke Dubai untuk bereksperimen dan mengembangkan prototipe di Area 2071,” jelas Sheikh Ahmed.
Dalam pengerjaannya, Aviation X Lab akan berlangsung selama 12 bulan dengan lima fase aktif. Di antaranya adalah meluncurkan tantangan, mencari startup global, mengesahkan konsep, menjelajahi kelayakan kecepatan, dan mencari sumber pendanaan. Melalui perjalanan ini, X Lab akan menawarkan dukungan logistik, peneltian, sumber daya, peer feedback, bimbingan, dan kolaborasi.
Editor: Sigit Kurniawan