Kota Medan menjadi target ekspansi pertama Youtap di awal tahun 2020. Hal ini menyusul hasil survei Youtap yang menunjukkan ada 90% merchant di Medan yang memiliki akses internet dan mampu memanfaatkan teknologi untuk pengembangan usaha. Selain itu, selama tahun 2020, Youtap mencatat ada peningkatan omzet hingga 57% oleh pengguna di Medan yang didorong oleh pembayaran nontunai.
Lebih lanjut, Youtap juga mencatat peningkatan pengguna yang signifikan di wilayah Sumatera Utara. Selama empat bulan hadir di sana, Youtap telah mendigitalisasi 2.500 pelaku usaha di 28 kota dan kabupaten dari 33 kabupaten di Sumatera Utara.
“Misi kami adalah konsisten mendorong UKM untuk memanfaatkan teknologi agar dapat beradaptasi dengan keadaan. Contohnya adalah perubahan preferensi konsumen yang semakin bergantung dengan teknologi digital seperti sekarang. Kehadiran kami di Medan pada bulan Agustus 2020 ternyata membawa pengaruh baik, jadi tahun ini kami akan memperkuat lewat semakin banyak solusi bisnis yang inovatif,” kata Herman Suharto, CEO Youtap Indonesia.
Masih dari survei yang dilakukan Youtap, pertumbuhan pelaku usaha yang bermigrasi ke digital di Sumatera Utara mencatat hal unik. Salah satunya pertumbuhan merchant secara organik yang artinya banyak merchant mendaftar mandiri. Hal ini banyak terjadi di Deli Serdang, Binjai, Simalungun, dan Pematang Siantar. Hingga Desember 2020, 10% merchant di wilayah ini berada di area luar Medan.
Herman mengklaim, pertumbuhan organik ini dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan bisnis yang dialami merchant Youtap. “Merchant–merchant ini bahkan mendaftarkan diri sebelum tim Youtp melakukan ekspansi ke wilayah Sumatera Utara. Ada indikasi kekuatan mouth-to-mouth marketing yang besar di wilayah ini,” tambah Herman.
Kini, Youtap mencatat 60% merchant di Sumatera Utara yang masih aktif bertransaksi di ekosistem bisnis Youtap. 88% di antaranya merasa puas dengan digitalisasi yang ditawarkan Youtap.
2021 Menawarkan Solusi Lebih Solutif
Memasuki awal tahun 2021, Herman memaparkan rencana perusahaannya untuk memperkuat digitalisasi UKM di wilayah Sumatera Utara. Setidaknya ada tiga jenis layanan yang akan dioptimalisasi. Di antaranya aplikasi dagang, sistem pembayaran, dan pembuatan laporan.
“Pelaku UKM di wilayah ini sebanyak 47% membukukan pendapatannya secara manual dan 25% di antaranya tidak melakukan pencatatan usaha. Kini, mereka menggunakan solusi Youtap untuk melakukan pembukuan, sehingga perkembangan bisnis makin terlihat dan bisa dipetakan,” klaim Herman.
Atas kesuksesan ini, Youtap berencana untuk memperkuat digitalisasi pelaku UKM. Salah satunya mendorong mereka untuk melakukan pemasaran melalui sosial media seperti Instagram dan Facebook. “Tujuannya tentu untuk memperluas pasar dan memaksimalkan pelaku UKM dalam memperoleh pencapaian pendapatan terbaik,” tutup Herman.
Editor: Ramadhan Triwijanarko
