AWDA, Fintech P2P Lending Hasil Kolaborasi Grup Astra dan WeLab

marketeers article

PT Astra International, Tbk., atau Grup Astra melakukan gebrakan terbaru dengan meluncurkan perusahaan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending. Grup Astra melalui anak usahanya, PT Sedaya Multi Investama (SMI) menggandeng WeLab dengan meresmikan PT Astra Welab Digital Arta (AWDA).

Ini merupakan kolaborasi antara dua entitas dengan keunggulan berbeda. Grup Astra sudah pasti merupakan pemain andal dalam model bisnis konvensional, sedangkan We Lab adalah ahlinya dalam teknologi keuangan digital. Hasilnya, ini adalah kolaborasi dengan ekosistem yang nyata.

AWDA menjadi anak usaha terbaru dari Grup Astra di bidang keuangan yang bernaung dalam kelompok usaha Astra Financial. Sehingga, sekarang  ini di Astra Financial terdapat 11 instusi bisnis di bidang keuangan.

“Sebagai fintech P2P lending, AWDA bertujuan memberikan solusi keuangan bagi masyarakat yang belum memiliki akses ke perbankan. Kami harap perluasan portofolio digital ini akan semakin mendorong terciptanya inklusi keuangan di Indonesia,” Soeparno Djasmin atau biasa disapa Pak Abong, Diretur PT Astra Internatonal Tbk., saat peluncuran AWDA hari ini, (05/09/2018).

Pendirian AWDA ini menelan Investasi sebesar US$ 21 juta. Dana ini, merupakan patungan dari  Grup Astra dan WeLab, sesuai porsi masing-masing.

Mengapa Grup Astra memilih WeLab sebagai mitra? Menurut Pak Abong, dalam bekerjasama Astra selalu mencari mitra yang memiliki kualitas mumpuni di bidangnya. “WeLab menjadi salah satu fintech terbesar di China dan juga sudah ada di Hongkong dengan total nasabah mencapai 30 juta orang,” tambahnya.

Simon Loong, Founder dan CEO WeLab menambahkan bahwa mereka sangat senang bisa berkolaborasi dengan Astra. Indonesia adalah negara ketiga bagi WeLaB. “Kami optimistis, teknologi canggih yang kami punya dan kekuatan jaringan bisnis Astra akan memberikan pengalaman baru pada konsumen penerima pinjaman di Indonesia,” terangnya.

Rina Apriana, Chief Executive Officer AWDA Target segmennya adalah anak muda mengingat saat ini menjadi segmen produktif terbesar di Tanah Air. Selain itu, AWDA juga menggarap segmen usaha serta basis konsumen Astra yang tersebar di banyak lini bisnis grup ini.  Tentunya, AWDA akan memanfaatkan jaringan bisnsi Astra yang luas di seluruh Indonesia, baik itu di industri keuangan dan otomotif.

“Nantinya, akan banyak terobosan yang akan kami buat. Kami sudah memiliki rencana untuk masuk ke beberapa segmen lain. Sekarang ini, kami memulai dengan segmen anak muda yang merupakan pasar terbesar saat ini,” katanya.

Selain meluncurkan AWDA, Grup Astra juga langsung mengenalkan aplikasi mobile yang menjadi platform dari peer to peer lending ini. Aplikasi tersebut bernama Maucash yang akan memberikan pengalaman pinjaman yang nyaman dan seluruh prosesnya secara online. Hal ini berkat dukungan teknologi dari WeLAb yang menggunakan analisis big data untuk menghasilkan pemahaman dan penilaian kelayakan konsumen penerima pinjaman secara cepat dan lebih baik.

Lewat aplikasi Maucash ini, AWDA menawarkan dua produk pinjaman, yakni Maucepat dan Mauringan. Maucepat memberikan pinjaman dari Rp 1 juta hingga Rp 3,5 juta dengan tenor 10-30 hari. Sedangkan Mauringan memberikan pinjaman dari Rp 2 juta sampai Rp 8 juta, tenornya dari 3-6 bulan.

Untuk pengembangan dalam waktu dekat, Rina menambahkan bahwa AWDA akan segera hadir  hadir di 12 kota. Kehadiran minimal di 12 kota, 6 di Jawa dan 6 di luar Jawa, merupakan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan agar terjadi penyebaran P2P lending di seluruh Indonesia. “Kami juga sedang mengkaji adanya investor luar pemberi pinjaman, baik dari institusi bisnis dan individual,” tambahnya.

    Related

    award
    SPSAwArDS