B20 WiBAC: Kesetaraan Gender Dapat Meningkatkan US$ 28 Triliun PDB Dunia
Kesetaraan gender menjadi bahasan yang hangat dari forum diskusi yang digelar oleh B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC). Data B20 WiBAC menyebutkan bahwa kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan USD 28 triliun dalam pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global tahun 2025.
B20 Indonesia Women in Business Action Council (B20 WiBAC), salah satu gugus tugas dari Presidensi B20 Indonesia Bertema “Accelerating Inclusion of Women MSMEs in The Global Economy”, side event ini merupakan yang pertama dari B20 WiBAC dengan tujuan untuk mengkomunikasikan rekomendasi kebijakan dan aksi yang disusun B20 WiBAC. Hasil yang diharapkan adalah memajukan pertumbuhan ekonomi global yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan melalui pemberdayaan perempuan.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta secara langsung dan daring dari seluruh negara yang tergabung pada Presidensi G20, termasuk pejabat tinggi pemerintah, pemimpin bisnis, CSO, filantropis, platform perempuan, serta pemangku kepentingan terkait.
Khusus pelaku usaha, data WiBAC dari tahun 2019 memperkirakan bahwa apabila perempuan dan laki-laki berpartisipasi secara setara sebagai pengusaha, PDB global dapat bertumbuh sebesar 3-6%, dan menambah US$ 2,5-5 triliun pada perekonomian global. Di Indonesia, pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) menyumbang 60% dari total ekonomi nasional dan 97% dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja, sebanyak 64% dari total pengusaha UKM adalah perempuan.
“Jelas ada peluang besar yang dapat kita raih melalui kesetaraan partisipasi perempuan dalam perekonomian. Namun kesenjangan yang harus dijembatani juga tidak main-main, terutama sejak pandemi di dua tahun terakhir,” ujar Ira Noviarti, Chair of B20 Women in Business Action Council dalam laporannya.
Ira menambahkan, kurangnya akses, kesempatan, dan representasi perempuan pada posisi strategis di dunia usaha merupakan permasalahan yang harus kita tangani bersama, dan inilah yang menjadi fokus tim kerja B20 Women in Business Action Council.
Di sisi lain, Shinta Kamdani, Chair of B20 Indonesia menyampaikan bahwa melalui gugus tugas WIBAC, Forum Presidensi B20 memainkan peranan penting dalam upaya bersama memperbaiki ekonomi global di masa yang akan datang. Forum ini akan memberikan rekomendasi kebijakan dalam menjawab isu-isu perempuan, agar komunitas bisnis mengambil langkah strategis demi lebih banyak perempuan memiliki akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik.
“Untuk memfasilitasi dukungan dan pemberdayaan perempuan kami membentuk platform bernama One Global Women Empowerment (OGWE). Gerakan ini merupakan program akselerator untuk membekali 1000 pebisnis perempuan dalam skala UKM untuk meningkatkan kemampuan digital, memberikan akses pendanaan dan investasi.” jelas Shinta.
Dari sini, B20 WiBAC merekomendasikan serangkaian kebijakan dan aksi dalam tiga tema utama guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inovatif, inklusif, dan kolaboratif. Pertama, pemberdayaan pengusaha perempuan dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.
Kedua, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan, dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital/STEM. Serta, meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengambil posisi-posisi pimpinan, diperkuat dengan laporan berbasis gender.
Ketiga, mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi semua, hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan. Diperlukan juga membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan.