Disney+ menjadi layanan streaming paling populer akhir tahun ini. Menawarkan layanan yang lebih murah dari pesaingnya serta menampilkan konten Star Wars “The Mandalorian”, Disney+ dengan cepat menjadi acara TV paling diminati di Amerika dan dunia.
Perusahaan tersebut meraih 10 juta pelanggan setelah hari pertama diluncurkan. Laporan tren pencarian tahunan Google yang baru-baru ini dirilis pun menunjukkan bahwa Disney+ menjadi tren pencarian di Amerika untuk tahun 2019.
Keberhasilan Disney+ tersebut salah satunya disebabkan oleh kehadiran fenomena budaya populer, Baby Yoda yang langsung menyita perhatian warga net di seluruh dunia.
Dilansir dari Forbes, sejak pertama kali diluncurkan sekitar empat minggu lalu, Disney+ telah diunduh sebanyak 22 juta kali dengan rata-rata sepuluh juta pengguna aktif harian.
Sementara itu, saham Netflix terus mengalami penurunan hingga 2%. Laura Martin, salah satu analis dari Wall Street, mengatakan jika Netflix mempertahankan harga bulanan di kisaran US$ 9 hingga US$ 16, tahun depan perusahaan akan kehilangan sebanyak empat juta pelanggan di Amerika.
Martin pun menawarkan opsi berlangganan yang lebih murah dan menampilkan beberapa menit iklan setiap jamnya untuk dapat menandingi para pesaingnya diharga US$ 5 dan US$ 7.
Quint Tatro, Chief Investment Officer Joule Financial, juga skeptis terhadap prospek jangka pendek Netflix karena sahamnya dijual dengan harga tinggi. Serta dana lebih banyak dihabiskan untuk memproduksi konten orisinal untuk mengimbangi pesaing mereka.
Editor: Sigit Kurniawan