Media sosial Twitter ternyata memiliki arti khusus bagi PT Transjakarta. Twitter menjadi media komunikasi antara para penumpang dengan pihak Transjakarta. Tim humas Transjakarta mengoptimalkan penggunaan media soaial terutama Twitter sebagai sarana informasi dan pengumuman kepada konsumen mereka. Bahkan, saat ini Transjakarta menggunakan pendekatan visual dalam setiap informasi yang mereka berikan.
“Twitter kami menjadi lebih visual. Setiap kondisi jalanan macet yang kami informasikan kami lengkapi dengan visual gambar pada lokasi kejadian. Komunikasi PR kami adalah berusaha menjadi solusi bagi masyarakat,” ujar ANS Kosasih, Direktur Utama PT Transjakarta kapada Marketeers.
Kosasih beralasan dengan adanya media yang visual, penumpang bisa mempersiapkan diri pada kondisi lalu lintas yang terjadi. “Bila kondisi macet, penumpang bisa membuat keputusan untuk naik Transjakarta atau tidak. Kondisi penumpang bete bukan karena menunggu lama. Tapi, karena penumpang tidak tahu berapa lama akan menunggu,” ujar Kosasih.
Bagi Transjakarta, penting memberitahukan informasi sekecil apa pun yang berkaitan dengan kepentingan pengguna ketika akan menggunakan layanan Transjakarta. Hal ini merupakan salah satu langkah pengembangan pelayanan dari Transjakarta. Tetapi, semua akan berpaling pada masyarakat penggunanya untuk mengapresiasi layanan tersebut.