Bagaimana Mengukur Kesuksesan dari Strategi Event Marketing?

marketeers article
mengukur strategi event marketing | sumber: 123rf

Era pandemi COVID-19 telah berakhir, berbagai bisnis sudah mulai kembali menyelenggarakan berbagai strategi event marketing yang menjadi strategi untuk melakukan brand promotion, networking, lead generation, meningkatkan brand awareness, dan mendorong penjualan.

Kesuksesan dari strategi event marketing yang dilakukan haruslah dapat diukur dan dievaluasi. Hal ini penting sebagai bahan perbaikan untuk menyelenggarakan event pada masa depan dan memaksimalkan return on marketing investment (ROMI) yang dilakukan.

Lalu, apa saja ukuran dari kesuksesan event yang dilakukan? Simak penjelasan Marketeers yang disadur dari Entrepreneur pada artikel berikut ini.

1. Kehadiran dan participant engagement

Tingginya tingkat kehadiran dari peserta event Anda adalah ukuran kuantitatif yang bisa Anda nilai. Makin tinggi jumlah peserta yang hadir, maka bisa diasumsikan bahwa event Anda memang menarik untuk didatangi. 

Namun, keberhasilan strategi event marketing Anda tidak hanya bisa diukur dari jumlah peserta saja, tetapi juga secara kualitatif dengan mengetahui feedback dari peserta yang datang. 

Apakah mereka merasa puas dengan event Anda atau masih ada hal yang perlu diperbaiki?

BACA JUGA: Event Marketing: Wadah Promosi dengan Bangun Kedekatan Pelanggan

2. Aktivitas media sosial dan public relation

Keberadaan dari media sosial tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Untuk mengetahui seberapa excited dan euforia audiens terhadap strategi event marketing Anda, maka Anda perlu menganalisis aktivitas media sosial yang berkaitan dengan event tersebut. 

Metrik yang bisa dijadikan ukuran adalah mention, share, like, tag, dan lainnya. Anda bisa mengukurnya di berbagai media sosial event Anda, seperti Instagram, TikTok, Twitter, dan lainnya. 

Tak hanya itu saja, pengaruh dari public relation juga sangat penting untuk memperluas brand exposure yang terbangun secara positif. Tujuannya tentu untuk memperkuat brand positioning di pasar. 

3. Lead generation

Event marketing menjadi salah satu strategi untuk dapat menghasilkan lead generation dalam jumlah yang banyak. Anda dapat menghitung tingkat konversi leads yang berdampak pada penjualan dan peningkatan pendapatan. 

Perhitungan analisis ini menunjukkan bagaimana tingkat pertumbuhan bisnis setelah mengeluarkan biaya pemasaran dengan jumlah yang cukup besar melalui penyelenggaraan event. 

BACA JUGA: Community Marketing: Ruang Hangat yang Buat Pelanggan Setia

4. Return on marketing investment (ROMI)

Evaluasi seberapa sukses event marketing yang dilakukan juga perlu diukur dari segi keuangan. Caranya adalah dengan menghitung seberapa besar pendapatan yang diterima dari total biaya yang telah dikeluarkan. 

Penilaian ini disebut return on investment (ROI) atau dikenal sebagai return on marketing investment (ROMI) dalam marketing. Pengukurannya pun tidak hanya dari sisi tangible saja, tetapi juga intangible, seperti brand image atau brand reputation. 

Customer loyalty dan brand advocacy

Strategi event marketing yang dilakukan juga harus dapat tertuju pada penambahan jumlah pelanggan loyal dan juga brand advocacy. Basis pelanggan yang ada saat ini menjadi makin loyal dan juga merekomendasikan lingkungannya untuk membeli produk Anda. 

Evaluasi ini bisa dilakukan dengan membandingkan tingkat customer loyalty dan brand advocacy sebelum mengadakan event marketing dan sesudahnya. 

Kesimpulannya, mengevaluasi kesuksesan dari strategi event marketing adalah penting untuk dilakukan. Metrik yang menjadi ukurannya pun tidak harus selalu dari sisi kuantitatif saja, tetapi juga kualitatif untuk bisa memahami persepsi dari pelanggan. 

Dengan memahami ini, bisnis dapat menjadikan event marketing sebagai sebuah strategi efektif yang mampu meningkatkan perkembangan brand agar memiliki positioning yang lebih kuat dalam persaingan pasar. 

BACA JUGA: 7 Tips Bangun Experience Pelanggan untuk Tingkatkan Customer Retention

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS