Sebagai sebuah institusi bisnis, Bank Mandiri menyadari bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) tidak sekadar sebagai bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Bagi perbankan plat merah ini, program CSR juga memiliki fungsi sebagai creating value. Untuk itu, program CSR yang dilakukan oleh Bank Mandiri harus diintegrasikan dengan bisnis proses dan mendukung tercapainya brand objective.
“Sebagai sebuah bank, salah satu brand objective kami adalah menjadi multi specialist dominant bank dan menjadi pemain utama di pasar Asia pada tahun 2020. Sebab itu, semua program CSR yang kami lakukan harus didesain dengan teliti untuk mendukung pencapaian aspirasi tersebut,” ungkap Rohan Hafas, Corporate Secretary PT Bank Mandiri Tbk.
Ada beberapa hal yang diperhatikan oleh Bank Mandiri sebelum melakukan sebuah program CSR. Yang pasti, Bank Mandiri melakukan mapping terhadap seluruh elemen stakeholder mereka. Dari hasil mapping tersebut, didapati bahwa pihak yang paling banyak berbisnis dan berhubungan secara intens dengan perbankan adalah pengusaha.
Oleh karena itu, tema program CSR Bank Mandiri diarahkan pada peningkatan mutu pendidikan generasi muda di Indonesia, khususnya untuk mendorong tumbuh kembangnya wirausahawan muda di Indonesia.
Mendorong tumbuh kembangnya wirausahawan muda juga tercantum dalam visi “Membangun Indonesia Mandiri” yang diusung oleh Bank Mandiri. Dari visi tersebut, Bank Mandiri melaksanakan program CSR melalui tiga pilar utama, yakni komunitas mandiri, pendidikan dan kewirausahaan, serta financial literacy.
Pertama, Bank Mandiri melakukan pembinaan masyarakat dan komunitas. Ada beberapa sektor yang menjadi fokus dari Bank Mandiri, yakni kerajinan, pariwisata, pertanian, dan kelautan.
Kedua, dalam pilar pendidikan dan kewirausahaan, Bank Mandiri mendesain program untuk mendorong terciptanya pemimpin di masa depan melalu berbagai program edukasi dan kewirausahaan seperti “Wirausaha Muda Mandiri”, “Mandiri Sahabatku” dan “Mandiri Edukasi”.
Ketiga, Bank Mandiri melaksanakan program edukasi serta pembukaan wawasan pentingnya keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan sebagai bagian dari perencanaan hidup jangka panjang secara inklusif.
Editor: Sigit Kurniawan
