Bagi Gen Y dan Gen Z, Gaji Bukanlah Segalanya

marketeers article
Freelancer talking by phone and keeping her feet on the desk while sitting on a chair in home office

Bagi kalangan Gen Y atau pun Gen Z,  masalah gaji hanyalah satu dari banyaknya faktor yang membuat mereka memutuskan untuk bergabung atau tidak kepada satu perusahaan. Tidak mengherankan kalau Anda melihat beberapa rekan Anda justru memilih bekerja di perusahaan yang skalanya lebih kecil, bahkan turun gaji. Di balik itu semua, ada hal yang sedang mereka kejar, yakni kesempatan mengembangkan karir dan berkontribusi langsung pada proses bisnis sebuah perusahaan.

“Sekarang ini, orang sukanya adalah belajar. Alasannya, kalau tidak terus belajar lama kelamaan kita akan menjadi tidak kompetitif dibandingkan dengan talent yang lain,” ujar Eric Mary, Country Manager Robert Walters Indonesia.

Alasan suka belajar ini yang akhirnya menjadi alasan mengapa banyak Gen Y dan Gen Z rela untuk berpindah ke perusahaan yang skalanya lebih kecil. Di perusahaan yang lebih kecil, kebanyakan mereka dapat berkontribusi yang lebih luas serta mendapatkan pengakuan.

Hal yang sama juga dirasakan oleh brand multinasional Procter & Gamble (P&G). Berdasarkan riset internal pada tahun 2018 yang dilakukan P&G ditemukan terdapat tiga hal utama yang dicari milenial saat mencari kerja.

Pertama, milenial ingin memberikan dampak yang besar. Meski tidak secara spesifik menyebut apa dampak besar yang ingin diberikan, namun secara rata-rata, P&G menemukan milenial cenderung menginginkan pekerjaan yang dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan dampak yang berarti.

Kedua, mereka selalu ingin untuk melakukan hal yang mereka anggap benar. Milenial merupakan generasi yang memiliki integritas yang tinggi. Bahkan, beberapa dari milenial ini telah merancang bagaimana cara yang harus mereka tempuh untuk mencapai mimpi-mimpi tersebut.

Terakhir, milenial selalu ingin belajar dan tumbuh. Milenial merasa training maupun berbagai aktivitas yang bisa mengembangkan mereka merupakan sebuah kepantasan yang harus diberikan perusahaan.

“Milenial merasa mereka pantas mendapatkan hal ini. Learning and growing merupakan hal yang seharusnya diberikan perusahaan kepada mereka,” ujar Dedie Renaldi Manahera, Indonesia Country HR Leader at Procter & Gamble (P&G).

Jika persepsi umum mengatakan gaji merupakan hal utama yang dicari dan diperhitungkan, ternyata lain halnya dengan milenial. Meskipun gaji juga menjadi hal penting bagi milenial, namun kesempatan untuk berkembang nyatanya menjadi poin yang lebih menarik di mata milenial.

Milenial saat ini sangat adaptif. Mereka tidak mau hanya berhenti di satu posisi yang sama dan melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya. Mereka memilih perusahaan yang bisa memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka dan menjadikan mereka pribadi yang lebih baik lagi secara personal maupun profesional.

Editor: Sigit Kurniawan

Related