BAIC menyadari, sebagai merek baru dalam industri otomotif Tanah Air, maka BAIC perlu meyakinkan masyarakat lewat produk berkualitas dan layanan yang unggul. Karenanya, merek Cina ini pun hadir dengan menawarkan layanan Free Service Maintenance.
Dengan begitu, merek yang dipasarkan oleh PT JIO Distribusi Indonesia (JDI) ini bisa hadir sebagai brand yang menarik sekaligus membuat konsumen merasa semakin dimudahkan.
Dhani M Yahya, Chief Operating Officer JDI mengatakan, lewat layanan ini, maka konsumen BAIC hanya perlu membeli bahan bakar setelah produk berpindah tangan ke konsumen. Karena, BAIC Indonesia menyuguhkan nilai tambah dengan layanan purna jual gratis selama 4 tahun atau maksimal 80 ribu kilometer yang telah termasuk kedalam paket kendaraan dari awal pembelian.
BACA JUGA: Sasar Pecinta Off-Road, CSI Kenalkan Chery iCar 03
“Layanan Free Service Maintenance ini mencakup perawatan kendaraan secara menyeluruh termasuk jasa, penggantian suku cadang dan pelumas kendaraan. Hal ini disajikan untuk memastikan kenyamanan berkendara dan kualitas kendaraan tetap terjaga selama penggunaan,” kata Dhani M Yahya dalam siaran pers kepada Marketeers, Jumat (26/7/2024).
Melalui layanan ini, BAIC Indonesia memastikan selama proses perawatan, kendaraan konsumen akan ditangani oleh para teknisi dari seluruh jaringan diler yang telah terlatih secara khusus untuk menggunakan software diagnostik kendaraan terkini.
BACA JUGA:Serius Garap Pasar di RI, BAIC Bersiap Lakukan Perakitan Lokal
Selain itu BAIC Indonesia juga memastikan ketersediaan sparepart baik untuk maintenance serta slow & fast moving part. Perusahaan pun memastikan ketersediaan suku cadang akan terus terjaga hingga 90%.
Ia juga menekankan, kualitas setiap kendaraan yang dipasarkan juga dibuktikan lewat layanan garansi produk selama 5 tahun atau 150 ribu kilometer.
“Kami memberikan kepastian bahwa para pembeli akan menerima produk senantiasa dalam kondisi prima sesuai harapan pelanggan selama jangka waktu tersebut. Garansi tersebut melindungi para konsumen BAIC dari segala kerugian karena adanya kekurangan yang mungkin disebabkan selama proses produksi,” ujarnya.