Bak Pedang Bermata Dua, Perlukah Mengubah Diri demi Pasangan?

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Tak sedikit orang yang rela mengubah dirinya demi pasangan untuk mempertahankan hubungan. Hal ini sebenarnya tidak sepenuhnya salah.

Namun, bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi membawa keberhasilan dalam hubungan, sedangkan di sisi lain membuat Anda kehilangan diri sendiri. Motivasi untuk mengubah diri, baik dari segi perilaku maupun penampilan, demi pasangan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. 

Salah satunya adalah keinginan untuk menunjukkan cinta dan mendapatkan penerimaan dari pasangan. Padahal, mengubah diri demi pasangan tak melulu menjadi bukti komitmen atau sikap romantis. 

KlikDokter menyebut hal ini bisa berdampak negatif jika tidak didasari alasan yang kuat, namun juga bisa memberi dampak positif selagi dilakukan dengan pertimbangan matang.

BACA JUGA: Sering Mengantuk saat Bersama Pasangan, Pertanda Orang yang Tepat?

Dampak Negatif

Salah satu dampak negatif dari mengubah diri demi pasangan tanpa pertimbangan matang ialah menyebabkan kehilangan jati diri sendiri. Anda mungkin akan lebih sering mengikuti harapan pasangan atau standar sosial demi mendapatkan penerimaan.

Menjaga perubahan yang sebenarnya tidak sesuai dengan kondisi diri juga berpotensi memicu kecemasan dalam hubungan. Kekhawatiran akan penolakan dapat menjadi sumber stres dan kelelahan emosional.

Terlebih lagi, jika hanya satu pihak yang berubah, maka ketidakseimbangan dalam hubungan dapat terjadi. Pasangan yang mengubah diri mungkin merasa kebutuhan dan keinginannya tidak dihargai, sehingga bisa memicu ketidakpuasan dan konflik.

BACA JUGA: 5 Tips Mengatasi Rasa Takut Menikah seperti Tren “Marriage is Scary”

Mengubah Diri yang Bisa Berdampak Positif

Di sisi lain, mengubah diri demi pasangan juga bisa memberikan dampak positif selagi dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Salah satu perubahan yang bisa membawa kebaikan ialah perubahan dikomunikasikan dan disepakati bersama.

Hal tersebut bisa menjadi motivasi dan membuat perubahan tersebut terasa menyenangkan. Misalnya, berhenti merokok demi kesehatan bersama atau mengelola keuangan dengan lebih baik.

Perubahan yang baik juga berupa hal-hal dapat menjadi motivasi dan sistem pendukung untuk meningkatkan kualitas diri. Perubahan untuk menjadi lebih disiplin, manajemen keuangan yang lebih baik, dan gaya hidup sehat adalah contoh perubahan positif yang patut diperjuangkan.

Itulah sejumlah dampak negatif dan positif dari berubah demi pasangan. Jika Anda ingin melakukannya, yang terpenting adalah pastikan bahwa perubahan tersebut dilakukan dengan kesadaran diri yang kuat tanpa mengorbankan identitas dan kesehatan mental.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS