Bakal Ekspansi Tahun Ini, Broom Raih Pendanaan Rp 43,1 Miliar

marketeers article
Broom berhasil mendapatkan pendaan senilai US$ 3 juta atau setara dengan Rp 43,1 miliar (kurs Rp 14.393 per US$).

Perusahaan pembiayaan berbasis teknologi (financial technologi/fintech), Broom berhasil mendapatkan pendaan senilai US$ 3 juta atau setara dengan Rp 43,1 miliar (kurs Rp 14.393 per US$). Suntikan dana segar tersebut akan dimanfaatkan perusahaan untuk meningkatkan produk dan layanan, memperluas jangkauan mereka di kota-kota besar Indonesia, serta menggandakan jumlah tim mereka hingga akhir tahun 2022.

Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Broom Pandu Adi Laras mengatakan, putaran pendanaan pre-Seed Funding ini dipimpin oleh AC Ventures. Kemudian, diikuti dengan investor lain, seperti Quona Capital dan beberapa angel investor, termasuk Kopi Kenangan dan Lummo.

Broom menempati posisi unik sebagai pemain fintech yang menawarkan solusi digital untuk ekosistem mobilitas Indonesia dengan menyediakan platform tunggal bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang otomotif dalam mendigitalkan proses bisnis mereka. Melalui platform Broom, UKM otomotif dapat mengelola inventaris, memperoleh akses ke pembiayaan, hingga mengelola berbagai instrumen penjualan mereka. Startup ini bertujuan untuk menjadi pusat bagi digitalisasi jaringan diler di Indonesia.

“Dengan dukungan beberapa investor yang percaya pada visi kami, ini akan meningkatkan kepercayaan diri kami untuk terus berjuang dalam memberdayakan diler mobil bekas di Indonesia,” ujar Pandu melalui keterangan resminya, Jumat (25/2/2022).

Menurutnya, diler mobil pada umumnya bekerja dengan cara tradisional. Sebagian besar penghitungan stok dilakukan di papan tulis. Saat mencoba mendigitalisasikan bisnis, tak sedikit diler mobil yang merasa kesulitan dalam penjualan dan menemukan pembeli yang tepat di lokasi mereka.

Tidak hanya itu, mereka mengalami masalah dalam hal pembiayaan. Rata-rata diler mobil pergi ke rentenir untuk mendapatkan pinjaman selama enam minggu karena hal itu dianggap sedikit menguntungkan, bahkan dengan bunga yang signifikan yang diberikan oleh pihak peminjam. Bahkan, bungnya diperkirakan mencapai 8% per bulan.

Melihat kondisi tersebut, kata Pandu, Broom hadir sebagai penyedia layanan digitalisasi dan pembiayaan untuk memberdayakan diler mobil. “Kami menyediakan tiga solusi bagi diler melalui platform mereka, mulai dari kesempatan untuk meningkatkan aspek operasional diler, mengaktifkan penjualan online, hingga memperoleh akses ke pembiayaan. Pembiayaan produktif Broom menawarkan fasilitas pinjaman jangka pendek dengan tingkat bunga yang kompetitif,” ujarnya.

Pandu menambahkan, layanan yang diberikan Broom terjadi lantaran adanya kemitraan dengan lembaga keuangan yang menyediakan pembiayaan murah. Alhasil, para pengguna atau nasabah pun dapat mengakses fasilitas pinjaman dengan memanfaatkan persediaan yang ada sebagai jaminan dengan proses persetujuan yang cepat.

“Saat ini, Broom memiliki lebih dari 2.000 diler mobil bekas di wilayah Jabodetabek. Kami optimistis dapat terus bertambah, mengingat startup ini memiliki kemitraan yang menjanjikan dengan lembaga keuangan besar, seperti BRI Finance, dan BRI Insurance,” pungkasnya.

Editor: Sigit Kurniawan

Related