Restoran Bakmi GM mengumumkan untuk melakukan sistem loyalitas pelanggan dengan personalisasi khusus. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk tidak lagi menggunakan sistem kupon fisik tradisional, serta beralih ke sistem manajemen hadiah berbasis digital.
Bakmi GM merupakan rantai restoran siap saji ternama di Jakarta. Ia memiliki beberapa outlet yang tersebar di Jakarta, Bandung, dan Surabaya dengan lebih dari tiga ribu pegawai, dan melayani tiga puluh ribu pelanggan setiap harinya. Perusahaan menunjuk penyedia jasa teknologi omnichannel Capillary Technologies sebagai pihak yang mengurusi sistem loyalitas tersebut.
Bakmi GM memanfaatkan platform CRM terpadu yang merubah data mentah pelanggan di lebih dari satu kanal, dan kemudian akan diolah menjadi insight secara real-time. Langkah ini memungkinkan adanya lebih banyak penawaran dan hadiah bagi pelanggan yang lebih spesifik.
Tammy Tanumihardja, Business Development Director Bakmi GM mengatakan bahwa pihaknya telah melayani pelanggan kami lebih dari enam dekade. Penting bagi mereka untuk terus memiliki daya saing dan bermanfaat bagi pelanggan.
“Lewat digitalisasi ini, kami juga dapat berinteraksi secara lebih baik dengan pelanggan kami untuk menciptakan pengalaman dining yang memuaskan,” ucap dia.
Gerai-gerai makanan dan minuman di Indonesia saat ini sedang mencari cara yang baru dan inovatif untuk terhubung, mengajak dan mempertahankan pelanggan melalui model bisnis dan pengadopsian teknologi yang baru. Semenjak tahun 2014, sektor ini telah menunjukkan pertumbuhan signifikan tiap tahun. Didukung oleh peningkatan pendapatan perkapita Indonesia, pertumbuhan kelas menengah dan pengembangan teknologi.
Menurut Jakarta Dining Index yang dilakukan oleh Qraved, dari tahun 2009 hingga tahun 2014 Indonesia mengalami peningkatan jumlah restoran hingga 250%. Bahkan, warga Jakarta mengunjungi restoran sebanyak 380 juta kali dan menghabiskan hingga US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun.
Di Asia Tenggara, Capillary bekerja dengan 14 juta pelanggan dan memiliki lebih dari 1.400 toko yang aktif di platformnya, termasuk Mitra10, Bata, Farmasi Caring, TungLok Group, dan McDonald’s. Baru-baru ini, perusahaannya mendapatkan putaran pendanaan senilai US$ 20 juta yang dipimpin oleh investor blue-cip Warburg Pincus dan Sequoia Capital.
Capillary juga berencana untuk mengalokasikan dana untuk memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, setelah mencapai pertumbuhan tiga kali lipat di wilayah ini.
Editor: Sigit Kurniawan