Pemerintah Kota Balikpapan tidak mau ketinggalan dalam menerapkan konsep smart city. Adamin Siregar, Kasubag Data dan Sistem Informasi Pemerintah Kota Balikpapan berharap cetak biru terkait smart city rampung tahun depan. Pemerintah Kota Balikpapan mengidentifikasi sektor lingkungan, pelayanan publik, dan transportasi menjadi prioritas utama dalam pengimplementasian smart city.
Saat ini, Pemerintah Kota Balikpapan tengah membangun backbone dari infrastruktur. Adamin mengatakan konsumsi pemakaian data masyarakat di Balikpapan semakin besar. “Sebenarnya, untuk infrastruktur di seluruh kota sudah terjangkau. Tetapi, itu masih milik provider,” kata Adamin di sela-sela Jakarta Marketing Week 2015 di Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Adamin mengungkapkan saat ini masih ada pembatasan kuota bandwidth dari provider. Padahal, untuk pengadaan CCTV yang ditransfer adalah file video. Tentu, hal ini membutuhkan kuota bandwidth yang besar. Masyarakat Balikpapan, sebagai sasaran dari pengimplementasian smart city dinilai Adamin sudah melek teknologi. “Internet bukan hal yang baru di Balikpapan. Sekitar 80-90 % masyarakat sudah menggunakan internet,” kata Adamin.
Dengan adanya smart city, Pemerintah Kota Balikpapan berharap semua hal terkait pelayanan mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini perlu didukung oleh SDM, infrastruktur maupun kebijakan. “Harapannya, masyarakat bisa terlayani melalui satu dashboard. Masyarakat bisa mendaftar dari rumah dan tidak perlu mengantre di tempat pelayanan,” kata Adamin.
