Bangun Bisnis Masa Depan, Walmart Investasikan US$1,2 Miliar di China
Baru-baru ini, salah satu perusahaan ritel terbesar di Amerika, Walmart, dikabarkan telah melakukan investasi di China sebesar US$ 1.2 miliar untuk dua dekade. Walmart mengatakan bahwa ivestasi yang dilakukan pihaknya tak lain adalah karena untuk bersaing dengan usaha ritel lokal serta usaha ritel daring.
“Walmart terus meningkatkan investasi di bidang logistik rantai pasokan mereka. Hal ini agar kami bisa menyediakan produk yang segar dan meningkatkan layanan kami di pasar China,” ujar Senior Vice President of Supply Chain for Walmart China Ryan McDaniel seperti yang dikutip dari cnn.com.
Usaha yang dilakukan Walmart untuk mengembangkan bisnisnya di China bukan kali pertama. Sebelumnya Walmart melakukan investasi sebesar US$ 102 juta untuk membangun sebuah pusat distribusi untuk barang tahan lama di China Selatan. Walmart juga menjalin kerja sama dengan perusahaan teknologi asal China, JD.com pada tahun 2016 dan perusahaan pengiriman China Dada-JD Daojia.
Selain itu, untuk mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran usaha ritel daring, Walmart terus melakukan inovasi. Beberapa waktu lalu Walmart diketahui sedang mengembangkan operasi e-commerce dan menguji supermarket pintar. Hingga awal tahun 2019, Walmart tercatat mempunyai 443 toko di China.
“Saya pikir China akan menjadi peluang bisnis yang luar biasa,” ucap CEO Walmart Doug McMillon. “Kami terus fokus untuk menjadi bisnis regional yang kuat di sana.”
Editor: Eko Adiwaluyo