Bangun Diferensiasi, Manzo Kombinasikan Kuliner Jepang dan Italia
Manzo mengandalkan diferensiasi menu dengan menggabungkan cita rasa Jepang dan Italia untuk menarik perhatian pencinta kuliner di Jakarta Selatan. Restoran yang berlokasi di Jalan Wijaya ini menilai perpaduan dua budaya kuliner dapat menjadi strategi untuk bersaing di tengah ketatnya pertumbuhan bisnis makanan di kawasan tersebut.
Konsep ini hadir ketika tren restoran dengan sajian steak Italia modern dan omakase Jepang mulai diminati di Jakarta. Manzo memilih menggabungkan unsur keduanya, agar dapat menawarkan pilihan baru bagi pengunjung.
BACA JUGA: Tumbuhkan Bisnis UKM, TikTok Indonesia Salurkan Kredit Iklan US$ 940 Ribu
Naomi Bongso, salah satu Owner Manzo, menjelaskan konsep itu dipilih karena ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda, tetapi tetap sesuai dengan selera lokal. Ia berharap diferensiasi ini bisa membuat Manzo diterima di pasar kuliner Jakarta.
“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru, namun tetap terasa familiar,” kata Naomi di Jakarta, Rabu, (13/02/ 2025)
Penerapan konsep ini dilakukan seiring pertumbuhan bisnis kuliner pascapandemi yang terus meningkat di Jakarta. Berbagai restoran baru bermunculan, sehingga inovasi dianggap menjadi kunci agar bisa bertahan.
Naomi mengungkapkan, Manzo lahir sebagai restoran keluarga yang menempatkan keunikan menu sebagai identitas utama. Dengan cara itu, restoran ini ingin menciptakan pengalaman makan yang berbeda dari tempat lain.
“Salah satu tujuan utama Manzo adalah menjadikan restoran ini sebagai tempat di mana kenangan indah dan ikatan erat dapat terjalin saat makan bersama,” ujar Naomi.
Pendekatan diferensiasi juga didukung oleh pengembangan menu yang terus disesuaikan dengan selera pelanggan. Setiap hidangan diolah dengan menggabungkan teknik memasak khas Jepang dan Italia agar menghasilkan rasa yang seimbang.
BACA JUGA: WhatsApp Bakal Rilis Fitur Tautan Profil Media Sosial, Mirip Akun Bisnis!
Naomi menuturkan, Manzo berencana memperluas varian menu ke depan, baik dalam bentuk makanan, minuman, maupun pelayanan. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan posisi restoran di tengah perubahan tren kuliner.
“Ke depannya, kami ingin mengembangkan DNA kami yang memadukan rasa dan warna. Mungkin kami akan punya line produk baru, minuman, atau servis yang lebih baik lagi,” ucap Naomi
Strategi diferensiasi diyakini menjadi faktor penting bagi pertumbuhan bisnis restoran di Jakarta. Dalam persaingan yang semakin ketat, keunikan produk dianggap dapat memperkuat daya tarik di mata pelanggan.
“Kami menilai langkah ini sebagai cara agar bisa bertahan di pasar yang dipenuhi banyak pemain besar. Kombinasi kuliner Jepang dan Italia diyakini mampu menjadi pembeda di tengah banyaknya restoran serupa,” tuturnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
