Bangun Pabrik Semen di Papua, PT Honay dan TMP Investasikan Rp 3,1 Triliun

marketeers article
Sumber gambar: pers rilis.

PT Honay Ajkwa Lorentz dan PT Tambang Mineral Papua (TMP) menginvestasikan dana sebesar Rp 3,1 triliun untuk membangun pabrik semen dan keramik di Timika, Papua Tengah. Kedua perusahaan itu akan memproduksi semen dan keramik berbahan baku utama tailing dari PT Freeport Indonesia.

Fenty Widiyawati, Direktur Honay Ajkwa Lorents menjelaskan peletakan batu pertama atau groundbreaking dan upaya adat Bakar Batu akan dilakukan pada 6-8 Januari 2025. Kemudian tanggal 10 Januari 2025 akan dilakukan perapihan di area pabrik disertai doa bersama dari perwakilan kepala suku besar dari 10 Kabupaten yang berada di Timika.

BACA JUGA: Sambut Tahun 2025, Semen Merah Putih Bidik Pertumbuhan 3 Kali

Rencananya, pabrik ini menyerap 80% tenaga kerja asli Papua dan 20% bukan asli Papua. Pembangunan pabrik diproyeksikan membuka 500 hingga 900 lapangan pekerjaan.

Proses rekrutmen tenaga kerja memperbolehkan orang asli Papua yang masih usia produktif namun belum atau tidak memiliki ijazah formal, kemudian perusahaan akan memberikan pelatihan kepada seluruh pegawai yang telah diterima. Pelatihan yang akan diberikan seperti pelatihan bahasa inggris, kelistrikan, mekanik dan lain-lain.

BACA JUGA: Semen Merah Putih Klaim Capai TKDN di Atas 80%

“Proses pembangunan ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2026, di awal produksi tahap pertama pabrik ditargetkan akan memproduksi 21 juta ton semen,” kata Fenty melalui keterangan resmi, Senin (6/1/2025).

Menurutnya, dipilihnya Papua sebagai tempat membangun pabrik lantaran Indonesia bagian timur merupakan daerah yang relatif belum banyak dilirik oleh kaum industri untuk menjalankan bisnis. Padahal menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua tercatat pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 meningkat sebesar 1,66% (year-on-year/yoy).

Selain itu, pemerintah mendukung kepada seluruh pelaku industri ataupun pemangku kepentingan dalam menjalankan aktivitas bisnis harus mendukung pembangunan keberlanjutan agar dapat melestarikan lingkungan hidup khususnya di Indonesia.

“Pabrik ini dibangun sangat dekat dengan pusat kota, dan berdiri di atas lahan seluas 9 hektare (Ha) di tahap pertamam,” ujarnya.

Fenty menyebut untuk memudahkan operasional selama pembangunan pabrik, perusahaan sudah mempersiapkan pembangunan infrastruktur. Para investor juga telah diundang bergabung bersama perusahaan untuk meninjau langsung proses pembangunannya.

“Kami yakin dengan adanya pabrik semen dan keramik di Papua dapat menekan harga semen di Papua,” tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS