Euforia mendirikan startup tengah menyelimuti masyarakat Indonesia. Ditambah, pemerintah sendiri juga menargetkan 1000 teknopreneur hingga tahun 2020. Untuk membuat sebuah startup digital, bukan sekadar memiliki kemampuan coding dan membuat sebuah aplikasi. Lebih dari itu banyak elemen yang mesti diperhatikan. Termasuk soal sumber daya manusia di dalamnya. Satu hal yang penting diperhatikan, untuk membesarkan sebuah startup yang dibutuhkan adalah super team bukan seorang superman.
“Dalam mengembangkan sebuah bisnis aplikasi, yang dibutuhkan bukanlah seorang superman melainkan super team. Kolaborasi adalah kunci keberlangsungan sebuah aplikasi digital,” jelas Managing Director AR&co Peter Shearer pada ajang The NexDev 2016.
Menurutnya, Kolaborasi bukan antarindividu saja tetapi juga organisasi. Dengan kolaborasi, mampu meningkatkan value dari sebuah inovasi. Sumber daya yang ada juga bisa saling mendukung.
AR&co yang bergerak di bidang pengembangan teknologi augmented reality (AR) selama 8 tahun pun terus mencari peluang kolaborasi. Kolaborasi bisa dilakukan dengan para pemain lain di industri lain hingga dengan kompetitor sejenis. Menurutnya, banyak sekali manfaat yang bisa didapat dengan konsep kolaborasi ini.
Dalam menjalin kolaborasi, ada beberapa hal yang harus diperhatika. Pertama, saling menghargai antarpihak. Kedua, integritas dengan saling menjalankan tugasnya. Ketiga, ownership dan responsibility. Banyak startup yang tidak jalan karena tidak fokus ketika sudah diberikan tugas masing-masing. Keempat, Recognition dan terakhir adalah soal trust menjadi pondasi paling penting.
“Di era yang penuh kompetisi ini, Ayo! Segera jalin kolaborasi. Ayo keluar dan cari teman satukan ide untuk berkolaborasi,” ajak Peter.
Editor: Eko Adiwaluyo