Bangun Supply Chain Financing, bank bjb Gandeng BPJS Kesehatan
bank bjb kembali meningkatkan sinergi dengan perusahaan BUMN. Kali ini, bank bjb melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Indonesia Sehat kepada Fasilitas Kesehatan (faskes) yang berkerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Kerjasama ini menghasilkan program pembiayaan oleh bank yang khusus diberikan kepada Faskes mitra BPJS Kesehatan untuk membantu percepatan penerimaan pembayaran klaim pelayanan kesehatan melalui pengambil alihan invoice sebelum jatuh tempo pembayaran.
““Kondisi saat ini, sesuai dengan peraturan yang berlaku di BPJS Kesehatan, yakni melakukan pembayaran tagihan pelayanan kesehatan maksimal 15 hari kerja setelah berkas lengkap. Namun, melihat kondisi yang terus berkembang dan untuk terus menjaga cashflow dari rumah sakit, kami bekerjasama dengan bank bjb menawarkan program SCF ini,” ujar Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan, Kemal Imam Santoso.
Kemal berharap Supply Chain Financing yang bekerjasama dengan bank bjb ini dapat segera direalisasikan agar dapat membantu likuiditas keuangan faskes tingkat lanjutan. Harapannya, pelayanan kesehatan terhadap peserta JKN-KIS di Faskes tingkat lanjutan juga dapat ditingkatkan secara berkesinambungan
Direktur Komersial bank bjb Suartini menyampaikan kerjasama ini merupakan bentuk sinergi bank bjb dengan BUMN yang strategis dan mencerminkan komitmen bank bjb. “Kami pun berharap kerjasama ini mampu memperluas cakupan bisnis bank bjb beserta potensi bisnis lainnya guna mendukung performa bisnis kami,” ujarnya.
Sepanjang Triwulan III tahun 2017, bank bjb berhasil membukukan total aset sebesar RP 114,2 Triliun atau tumbuh 12,5% year-on-year (y-o-y) dengan total laba bersih mencapai Rp 1,3 Triliun. Jumlah ini didorong dari hasil ekspansi kredit yang tumbuh sebesar 11,9% y-o-y dengan total kredit yang disalurkan bank bjb sebesar Rp 70,5 Triliun dan diimbangi dengan kenaikan fee based income 18,5% y-o-y serta Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar RP 86,6 Triliun atau tumbuh 18,6% y-o-y.
Editor: Sigit Kurniawan