Hidup kita terus berubah seiring dengan kemajuan teknologi. Teknologi yang terus memperbarui diri mengubah cara kita hidup. Begitu juga dengan bisnis di dunia perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan bahwa para pemain perbankan akan selalu dilibatkan dalam setiap transformasi teknologi dan mereka siap untuk mengawal berbagai perubahan tersebut.
“Teknologi terus berkembang sangat cepat. Peran bank akan selalu mendukung dari sisi sistem pembayaran. Kami pun harus siap untuk terus adaptif yang hari ini kiblatnya di genggaman tangan konsumen,” ujar Arif Wicaksono, Executive Vice President Bank BRI pada acara #Harhubnas2019 di Jakarta Convention Center, Sabtu (15/9/2019)
Meski terus berkembang, ternyata perkembangan ini belum merata ke seluruh negeri. Masih banyak masyarakat yang belum tersentuh dengan layanan perbankan. Ketidakmerataan ini perlu didorong dengan edukasi. Bank BRI pun rajin untuk bersinergi dengan pemerintah di berbagai daerah. Salah satunya untuk mendorong pembayaran non tunai di berbagai moda transportasi.
“Saat ini, sudah sekitar 197 juta kartu uang elektronik yang tersebar. Namun sayangnya masih ada orang yang belum tersentuh produk perbankan,” lanjut Arif.
Belum uang elektronik dalam kartu rersebar merata, uang elektronik berbasis server yg bernama, seperti LinkAja sudah masuk. Perkembangan ini masih belum berenti. Ke depan, Bank pasti berkolaborasi dengan pelaku industri fintech. Mungkin nanti fintech akan berfokus ke payment system, sementara bank menjadi penyedia dana.
Mengapa non tunai?
Karena transaksi yg bersifat tunai itu mahal. Pemerintah pun menggenjot transaksi non tunai. “Uang elektronik juga lebih cepat untuk digunakan saat transaksi, hingga empat kali lebih cepat dibanding bayar tunai. Produksi uang elektronik juga lebih efisien dari sisi biaya cash handling, asuransi, dan produksi uangnya,” tutup Arif.
Editor: Sigit Kurniawan