Saham berbasis teknologi dan digital semakin dikenal dan kian meramaikan pilihan investasi di pasar modal Indonesia. Tak ingin kehilangan momen, PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Danamon) dan PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk. (Ashmore) turut memperkenalkan tiga solusi tambahan investasi reksa dana.
Produk yang diperkenalkan antara lain Ashmore Dana Ekuitas Nusantara (ADEN), Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara (ADOUN), dan Ashmore Dana Pasar Uang Nusantara (ADPUN). Produk terakhir merupakan pelengkap dua produk pertama yang dihadirkan oleh Danamon bersama Ashmore pada November 2020.
ADEN memiliki fitur pembagian dividen secara semi-annual dan memiliki tujuan investasi untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang dengan berinvestasi pada saham-saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). ADEN berinvestasi di beberapa saham berkapitalisasi besar dengan weighting di index JCI di atas 0,75% serta saham dengan valuasi menarik yang dilengkapi atensi khusus pada saham-saham new economy dan digital.
Lalu ADOUN memberikan pilihan produk reksa dana pendapatan tetap dengan volatilitas yang terjaga melalui investasi di obligasi pemerintah dengan durasi portofolio yang pendek serta membagikan dividen secara bulanan. ADOUN juga memiliki tujuan investasi untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang dengan berinvestasi pada efek bersifat utang. Sedangkan ADPUN menawarkan pilihan produk reksa dana pasar uang yang memiliki likuiditas yang tinggi dengan berinvestasi pada 100% instrumen pasar uang atau efek bersifat utang yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan perusahaan di Indonesia dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun.
“Ketiga produk tersebut memperkuat kemitraan Danamon dengan Ashmore dalam melengkapi produk reksa dana yang telah tersedia sebelumnya yakni Ashmore Dana Progresif Nusantara (ADPN) dan Ashmore Dana Obligasi Nusantara (ADON). Kelima produk reksa dana Ashmore memiliki fasilitas pengalihan antara produk reksa dana Ashmore sehingga nasabah dapat melakukan pengalihan diantara produk Ashmore,” ujar Lanny Hendra, Consumer Business Head Bank Danamon mengungkap pada siaran pers Jumat, (08/10/2021).
Sementara Arief Wana selaku Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk menyampaikan bahwa jumlah penduduk di Indonesia banyak dan tingkat penggunaan internet tinggi. Disrupsi teknologi yang terjadi di dunia pun akan sangat mempengaruhi kehidupan bermasyarakat. Tak heran berbagai perusahaan teknologi di Indonesia berhasil mengembangkan bisnisnya dengan pesat dalam skala besar.
“Pesatnya perkembangan perusahaan teknologi di Indonesia membuat beberapa perusahaan mencari peluang untuk melantai di Bursa Efek Indonesia untuk menambah pendanaan. Hal ini menjadi peluang bagi investor untuk bisa ikut mendapatkan hasil investasi dalam perkembangan pesat digitalisasi di Indonesia,” pungkas Arief.
Editor: Eko Adiwaluyo