Bank devisa adalah jenis bank yang khusus menangani transaksi mata uang asing. Jenis bank yang satu ini juga telah memiliki izin dari Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan berbagai jenis instrumen keuangan yang terkait dengan perdagangan internasional, seperti deposito valuta asing dan surat berharga valuta asing.
Selan itu, bank devisa juga biasanya dapat memberikan layanan perbankan lainnya, seperti pinjaman valuta asing, kartu kredit valuta asing, dan transfer uang internasional. Karena berfokus pada mata uang asing, bank devisa memiliki risiko bisnis yang lebih besar daripada bank konvensional, seperti risiko kurs valuta asing dan kredit dalam valuta asing.
Kendati demikian, bank devisa juga memiliki kemungkinan keuntungan yang lebih besar. Dengan layanan yang lebih spesifik dan fokus pada transaksi valuta asing, bank devisa dapat menarik nasabah yang ingin melakukan transaksi valuta asing dengan cepat, mudah, dan efisien.
Bagi nasabah, terdapat sejumlah pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memilih bank devisa, seperti reputasi dan kinerja bank tersebut dalam menangani transaksi valuta asing. Tak hanya itu, pastikan juga bank tersebut memiliki izin yang sah dari otoritas moneter dan memiliki layanan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perbedaan Bank Umum dan Bank Devisa
1. Fokus Layanan
Bank umum memiliki fokus layanan berupa layanan perbankan konvensional, seperti tabungan, deposito, pinjaman, kartu kredit, dan layanan perbankan lainnya. Sementara itu, bank devisa lebih fokus pada transaksi mata uang asing dan berbagai jenis instrumen keuangan yang terkait dengan perdagangan internasional, seperti valuta asing, deposito valuta asing, dan surat berharga valuta asing.
2. Izin Operasional
Izin operasional antara bank konvensional dan bank devisa juga berbeda. Bank umum memiliki izin untuk melakukan transaksi dalam mata uang rupiah, sedangkan bank devisa memiliki izin untuk melakukan transaksi dalam mata uang asing.
3. Risiko Bisnis
Karena berfokus pada transaksi mata uang asing, bank devisa memiliki risiko bisnis yang lebih besar daripada bank umum, seperti risiko kurs valuta asing dan kredit dalam valuta asing. Sebaliknya, bank umum memiliki risiko bisnis yang lebih umum seperti kredit, likuiditas, dan pasar.
4. Klien
Bank umum umumnya melayani nasabah lokal, sedangkan bank devisa lebih fokus pada nasabah yang melakukan transaksi internasional dan membutuhkan layanan perbankan yang khusus untuk transaksi valuta asing.
5. Keuntungan
Potensi keuntungan dari bank devisa tentu saja akan lebih besar karena berkaitan dengan transaksi mata uang asing. Sementara itu, potensi keuntungan bank umum tidak sebesar itu. Namun, keuntungan ini juga diimbangi dengan risiko yang lebih besar.
Kesimpulannya, bank devisa adalah jenis bank yang dikhususkan untuk melakukan transaksi mata uang asing dengan potensi keuntungan dan risiko yang lebih besar dibandingkan dengan bank umum.
Editor: Ranto Rajagukguk