Satu Kahkonen, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste mengatakan percepatan digitalisasi membuka peluang baru dan menarik bagi perempuan pelaku usaha. Pandemi telah mempercepat adopsi model bisnis secara digital dan e-commerce oleh usaha yang dimiliki perempuan.
Kajian terbaru oleh SMERU Research Institute menyebutkan lebih dari 50% perusahaan milik perempuan yang disurvei meningkatkan penggunaan internet maupun platform digital selama dan setelah pandemi COVID-19, dibandingkan dengan sekitar 45% perusahaan milik laki-laki.
“Perdagangan secara online (e-commerce) membuka peluang bagi lebih banyak perempuan untuk memasuki angkatan kerja dan meningkatkan partisipasi dalam angkatan kerja di Indonesia. Dan seperti yang Anda ketahui, jika Indonesia meningkatkan partisipasi angkatan kerja perempuan menjadi 58% saja, maka hal ini dapat berkontribusi sebesar US$ 62 miliar terhadap perekonomian,” kata Satu dalam keterangannya, Kamis (9/3/2023).
BACA JUGA: Bank Dunia Koreksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Jadi 1,7%
Oleh sebab itu, Satu merekomendasikan empat cara untuk mempertahankan dan meningkatkan peluang tersebut. Pertama, membangun literasi dan keterampilan digital perempuan untuk dapat terlibat dalam pasar tenaga kerja berbasis digital.
Kedua, merancang teknologi dan inovasi digital yang memenuhi kebutuhan perempuan dan anak perempuan. Ketiga, meningkatkan partisipasi perempuan dan anak perempuan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika untuk menjamin peran mereka dalam mengembangkan teknologi, penelitian, dan investasi digital untuk masa depan.
Keempat, mendorong pembagian tanggung jawab perawatan yang seimbang di rumah tangga dan lingkungan masyarakat, sehingga perempuan dapat memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk dapat terlibat dalam pekerjaan berpenghasilan.
BACA JUGA: Suku Bunga Naik, Bank Dunia Peringatkan Resesi Global pada 2023
Kajian Women’s World Banking juga menjelaskan manfaat adopsi teknologi digital bagi segmen ultra mikro yang masuk ke dalam kategori UKM, antara lain, membantu mempercepat pemulihan usaha ultra mikro pascapandemi dan meningkatkan pendapatan. Bagi UKM, teknologi dapat meningkatkan efisiensi dan kemampuan operasional.
“Kami yakin bahwa akses digital merupakan langkah penting untuk memastikan perempuan memiliki kesempatan untuk mengembangkan kapabilitasnya dalam keuangan digital. Women’s World Banking memandang bahwa kapabilitas keuangan digital merupakan hal kunci untuk perempuan dapat percaya diri dan berdaya melalui pemanfaatan layanan keuangan digital,” kata Christina Maynes, Direktur Regional Asia Tenggara, Women’s World Banking.
Editor: Ranto Rajagukguk