PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2023. Dalam kegiatan tersebut, perusahaan sepakat untuk membagikan 60% dari laba bersih konsolidasi 2022 atau sekitar Rp 24,7 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham (dividen payout ratio).
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri menjelaskan, dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share Bank Mandiri yakni mencapai kisaran Rp 529,34. Besaran dividend per share tersebut naik 46,8% jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya yang sebesar Rp 360,64 per lembar saham.
BACA JUGA: Mandiri Tunas Finance Dekati Gen Z melalui Digital dan Seni
Adapun nilai dividen tersebut diberikan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,84 triliun. Kemudian, akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara, naik 46,7% dari posisi tahun lalu.
Sementara itu, 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp 16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Tercatat, total laba bersih Bank Mandiri untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 41,17 triliun. Capaian ini naik 46,89% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk terus memberikan solusi finansial yang terbaik tak hanya kepada nasabah tetapi juga masyarakat secara luas,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (15/3/2023).
Menurutnya, sepanjang tahun 2022 lewat strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan proses optimalisasi digital yang perseroan. Hasilnya, tingkat efisiensi perseroan pun meningkat dan mendorong pertumbuhan volume bisnis yang tercermin dari perolehan laba bersih secara konsolidasi menembus Rp 41,2 triliun pada tahun 2022, tumbuh 46,9% secara tahunan (year-on-year/yoy).
BACA JUGA: Bank Mandiri Masukkan Fitur Pemesanan SBN Ritel di Aplikasi Livin’
Selain itu, total dana pihak ketiga (DPK) bank berkode emiten BMRI ini tumbuh positif 15,46% (yoy) dari Rp 1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp 1.490,8 triliun di akhir tahun 2022 yang ditopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2% dan 13,5% secara tahunan (yoy). Rasio CASA Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022 mencapai 77,64%, naik 365 basis poin (bps), melampaui rata-rata industri perbankan.
Pencapaian tersebut turut didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% (yoy) menjadi Rp 1.202,2 triliun.
Pencapaian ini melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35% pada tahun 2022. Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun pada akhir 2022, tumbuh 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun.
Darmawan melanjutkan, keputusan pembagian dividen juga dilakukan dengan mempertimbangkan rencana akselerasi serta ekspansi bisnis serta kebutuhan permodalan Bank Mandiri. Setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun 2023 diproyeksikan tetap terjaga di level optimal.
Darmawan menambahkan, pihaknya optimistis dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.
“Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz