PT Bank Neo Commerce Tbk mencatatkan kinerja yang semakin membaik pada triwulan ketiga tahun 2024. Perusahaan berhasil mengakselerasi pertumbuhan bisnis, baik dari sisi penyaluran kredit dan transaksi nasabah, maupun momentum perbaikan kualitas aset yang juga membaik.
Sebagai bank yang terkonsentrasi ke layanan digital, BNC banyak mengandalkan sinergi dengan banyak pihak untuk menyalurkan kredit modal kerja di awal November 2024.
Terbaru, BNC melanjutkan kerja sama dengan Gadai MAS Group, platform kegiatan usaha pegadaian. Platform ini kegiatan usahanya meliputi penyaluran uang pinjaman dengan jaminan berdasarkan hukum gadai.
Tak hanya itu, BNC juga menjalin kerja sama dengan mitra baru, yaitu Topas Multi Finance, perusahaan pembiayaan terpercaya yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kerja sama dengan Gadai Mas Group merupakan kelanjutan kerja sama yang telah terjalin sejak tahun 2023. Pada tahun pertama, BNC telah menyalurkan kredit senilai Rp 142 miliar.
Dan dalam jalinan kerja sama terbaru pada awal November kemarin, BNC meningkatkan jumlah kreditnya dengan tambahan Rp 135 miliar. Dengan demikian, jumlah total penyaluran kredit hasil kerja sama BNC dan Gadai MAS Group senilai Rp 277 miliar.
Eri Budiono, Direktur Utama PT Bank Neo Commerce, Tbk menyebut, BNC tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi perbankan, tetapi juga aktif dalam mendukung berbagai upaya pemerintah guna mempercepat laju pertumbuhan inklusi keuangan di Tanah Air.
BACA JUGA: BNC Dorong Laba Q3/2024 Lewat Efisiensi Terukur dan Penyaluran Kredit
“Penyediaan berbagai produk keuangan yang relevan dengan berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat menjadi salah satu langkah strategis yang kami lakukan, dan ini tidak terlepas dari kerja sama dengan berbagai mitra kami. Bagi kami, percepatan laju pertumbuhan inklusi keuangan bisa tercapai melalui sinergi yang erat antara pihak-pihak terkait,” ujar ,” ujar Eri dalam laporannya, Kamis (21/11/2024).
Lebih lanjut, Eri menekankan kemitraan strategis, perusahaan banyak dijalin di sektor teknologi, fintech, e-commerce, maupun lembaga keuangan lainnya.
“BNC menjadi salah satu bank berbasis digital yang sukses dalam membangun ekosistem terbuka. Langkah ini tidak hanya menguntungkan bagi Bank, tetapi juga bagi para mitra dan bagi masyarakat yang lebih inklusif dan terhubung dengan layanan keuangan yang lebih baik,” jelas Eri.
Performa laba BNC
Telah bertransformasi hampir empat tahun menjadi bank berbasis digital, kiprah BNC terus menunjukkan perbaikan. Terkini, Bank Neo Commerce mampu meraih laba sebesar Rp 4,06 miliar pada sembilan bulan pertama tahun 2024.
Capaian ini utamanya merupakan hasil dari kemampuan Bank dalam menurunkan beban operasional. Bank juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit terhadap segmen korporasi yaitu senilai Rp 2,31 triliun pada posisi September 2024, naik sebesar 88,01% dari Rp 1,23 triliun pada September 2023.
BACA JUGA: Aplikasi Neobank Punya Fitur Investasi Emas Usai Gandeng Lakuemas
Selain itu, Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) BNC terus mengalami penurunan, menjadi sebesar 99,88% di Kuartal III 2024, turun dari 116,91% di Kuartal III 2023.
Hal ini menunjukkan bahwa layanan operasional Bank semakin efisien melalui optimalisasi layanan perbankan digital serta penerapan digitalisasi pada proses bisnis.
Penyaluran kredit BNC
Terkait penyaluran kredit secara keseluruhan, Bank Neo Commerce semakin menerapkan prinsip kehati-hatian dalam prosesnya. Pada September 2024, BNC menyalurkan kredit sebesar Rp 9,26 triliun, terkoreksi sebesar 15,54% dari posisi September 2023 Rp 10,97 triliun.
“Dalam penyaluran kredit, BNC lebih mengutamakan kualitas kredit yang disalurkan,” jelas Eri.
Hingga akhir September 2024, (Non Performing Loan) NPL Nett Perseroan tercatat 0,99% dan NPL Gross sebesar 3,72%.
Apabila dilihat dari rasio kecukupan modal, BNC juga mencatatkan pertumbuhan Capital Adequacy Ratio (CAR), meningkat 7,83% year to date menjadi 34,18% pada posisi September 2024 dari sebelumnya 26,35% di posisi September 2023.
Meningkatnya CAR menunjukkan semakin baiknya kemampuan Bank untuk menanggung risiko dari kredit yang diberikan dan menunjang kemampuan Bank untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan kredit.
“Dengan berbagai langkah yang dilakukan, kinerja BNC semakin menunjukkan perbaikan dan kami kini berfokus pada profitability,” ungkap Eri.
Di samping itu, Bank Neo Commerce juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada 15 November yang lalu.
RUPS-LB menyetujui dua agenda utama, yaitu Persetujuan Rencana Penyesuaian Batas Maksimum Kepemilikan Saham dan Persetujuan Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan). Persetujuan dari para pemegang saham Perseroan pada kedua agenda utama tersebut merupakan bentuk komitmen pemegang saham BNC untuk patuh pada regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga kini, BNC telah melayani lebih dari 27 juta pengguna yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan menjadi bank dengan layanan digital yang memiliki layanan dan fitur perbankan paling lengkap di aplikasi mobile banking neobank.