PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 33,9 miliar pada kuartal III tahun 2024. Perseroan mendapatkan kenaikan laba yang sangat signifikan mencapai 130,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya mengatakan pertumbuhan laba ini ditopang oleh pendapatan bunga yang tumbuh sehat sebesar 16,3% (yoy) atau tercatat mencapai Rp 769 miliar. Pada kuartal III tahun 2024 pertumbuhan pendapatan bunga tersebut didorong oleh pendapatan bunga kredit tercatat Rp 524 miliar atau meningkat sebesar 21,5% (yoy).
BACA JUGA: Bidik Pasar Komunitas, Bank Raya Hadirkan Fitur Saku Bareng
Secara keseluruhan kinerja Bank Raya pada Kuartal III mengalami peningkatan, sehingga tercermin pada Net Interest Income yang mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 416 miliar atau bertumbuh 15,9% (yoy). Kemudian total aset Bank Raya tercatat tumbuh 12,1% mencapai Rp12,8 triliun, ditopang oleh pertumbuhan outstanding total kredit Bank Raya sebesar 20,7% atau mencapai Rp 6,8 triliun pada kuartal III.
Dengan tetap fokus melanjutkan transformasi menjadi digital attacker BRI Group Bank Raya terus melanjutkan ekspansi bisnis digitalnya. Hal ini tercermin dari kinerja produk digital yang terus menunjukkan perkembangan positif, seperti penyaluran kredit digital selama 2024 yang mencapai Rp 13,7 triliun atau tumbuh 72,5% (yoy), sehingga mendorong pertumbuhan outstanding kredit digital Bank Raya sebesar 90,4% (yoy) mencapai Rp 1,8 triliun.
BACA JUGA Strategi Pertumbuhan Jangka Panjang Bank Raya, Fokus Garap Digitalisasi
“Dengan fundamental perusahaan yang membaik, maka kami semakin optimis menuju pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Melalui pemetaan bisnis yang tepat, dan optimalisasi strategi produk bank digital dengan keunggulan produk yang shorter, faster, smaller, maka kami yakin dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi bank digital yang tangguh dan tumbuh sehat,” kata Ida Bagus melalui keterangan resmi, Kamis (24/10/2024).
Menurutnya, hasil positif juga didapatkan dari sisi pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Tercatat, pada kuartal III perseroan berhasil mendapatkan DPK sebesar Rp 7,8 triliun.
Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pertumbuhan giro sebesar Rp 610 miliar atau tumbuh 58,2% (yoy), tabungan tercatat mencapai Rp 1,4 triliun yang didorong oleh peningkatan pada digital saving menjadi sebesar Rp 1,1 triliun atau tumbuh 39,9% (yoy) dan deposito menjadi Rp 5,89 triliun atau tumbuh 11,2% (yoy).
Pertumbuhan pada dana murah (giro dan digital saving) tersebut menunjukkan bahwa produk simpanan Bank Raya telah mampu mempermudah nasabahnya dalam melakukan pengelolaan keuangannya serta telah mampu menjawab kebutuhan para nasabah dalam bertransaksi perbankan digital sehari-hari.
“Pertumbuhan Laba Bersih ini mencerminkan prospek kinerja perusahaan ke depan akan terus membaik yang ditopang oleh kinerja yang solid melalui ekspansi bisnis digital, serta inovasi produk digital yang semakin berkualitas,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk