Pandemi COVID-19 membawa dampak signifikan pada industri UKM di Indonesia. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Rosan Perkasa Roeslani berharap banyak pihak bisa membantu UKM bangkit dari krisis tersebut. Ia berharap para pemain e-commerce bisa menggandeng UKM untuk memasarkan produk mereka, termasuk memberi mereka akses menuju pasar global. Hal ini Rosan sampaikan dalam acara virtual Dialog KADIN dan Shopee Indonesia, Selasa (14/06/2021).
Menanggapi Rosan, Handika Jahja selaku Direktur Shopee Indonesia memaparkan dukungannya untuk membantu dan memberikan pasar bagi UKM menuju pasar global. Apalagi hampir semua pelapak yang ada di Shopee adalah UKM. “Kami sebagai platform digital berkomitmen menjaga dan membatasi penjualan dari luar. Hal ini agar memberi kesempatan produk lokal berkembang. Menyediakan inovasi melalui digitalisasi juga dilakukan sebagai salah satu program ekspor yang menjadi fokus utama ke depannya,” tambah Handika.
Bersama Shopee, Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan 500 ribu UKM siap ekspor pada tahun 2030. Langkah yang telah dilakukan Shopee demi mencapai keberhasilan UMKM mampu berlomba di pasar global adalah dengan melibatkan KADIN, dan Industri Indonesia dan Usaha Kecil Menengah (SMEMSCO) beserta Sekolah Ekspor membangun Kampus Ekspor Shopee. Termasuk memberikan edukasi yang berkelanjutan, penyaluran pendanaan, pemasaran daring, sistem pembayaran dan logistik, serta ekspor.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan UKM mampu berinovasi dengan cepat dan beradaptasi dengan perubahan selama pandemi COVID-19. “Kepercayaan UKM pada pemerintah meningkat khususnya berkat program stimulus yang diberikan pemerintah. Pada tahun 2024, kami menargetkan sebanyak 22 juta UKM sudah go digital,” katanya.
Editor: Sigit Kurniawan