Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Cina telah memulai kampanye untuk pembersihan konten yang dianggap tidak pantas. Satu di antaranya adalah hubungan sesama jenis yang memang dilarang di Negeri Tirai Bambu. Konten LGBT sering dihapus atau disensor oleh media Cina. Tak terkecuali film pemenang Oscar, Bohemian Rhapsody.
Film yang dibintangi oleh Rami Malek menceritakan perjalanan karier vokalis Queen, Freddy Mercury. Selain karier, film hasil produksi 20th Century Fox itu juga mengulas sedikit kehidupan pribadi Mercury. Termasuk di dalamnya, orientasi seksual pria kelahiran 5 September 1946 tersebut.
Dilansir dari BBC, Bohemian Rhapsody tayang di Cina, Jumat (22/03/19). Film tersebut mendapatkan respons beragam dari para penonton. Beberapa di antaranya menyayangkan sejumlah adegan yang dipotong selama beberapa menit. Lebih dari 50 ribu pengguna Weibo mengungkapkan protes atas hasil potongan film. Sebagian lainnya mengaku cukup senang dengan rilisnya film tersebut.
Adegan yang dihapuskan di antaranya kisah percintaan sesama jenis Mercury serta diagnosis AIDS. Satu adegan yang harus dihapuskan oleh pihak berwenang di Cina adalah ketika Queen membuat video klip untuk lagu “I Want to Break Free” pada tahun 1984. Ketika itu, mereka mengenakan pakaian perempuan, membuat video klip tersebut sangat ikonik.
Meski ulasan film di media sosial Cina secara keseluruhan positif. Namun, para penonton tidak dapat menutup kekecewaan karena pemotongan adegan-adegan di film. Salah satu pengguna Weibo mengatakan dirinya sangat senang Bohemian Rhapsody dapat tayang di negaranya. Tapi, alur cerita rusak karena beberapa adegan yang hilang.
Editor: Sigit Kurniawan