Luka bakar menjadi salah satu cedera serius yang membutuhkan perawatan khusus. Merawat luka bakar yang tepat menjadi sangat penting untuk meminimalisasi risiko infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Namun sayangnya, hingga saat ini masih banyak mitos yang beredar di tengah masyarakat mengenai penanganan tepat saat terjadi luka bakar. Mulai dari menggunakan pasta gigi, hingga memakai kecap.
Penanganan tersebut tentu saja tidak tepat dan berisiko membuat luka bakar jadi bertambah parah. Lantas seperti apa cara yang tepat?
Health Content Creator TikTok, dr. Kevin Mak membagikan cara tepat merawat luka bakar dalam sesi konferensi pers First Aid Conference 2023. Berikut penjelasannya:
BACA JUGA Lifree & CRSU-FKUI: 33% Kasus Luka Dekubitus terjadi di Indonesia
1. Siram dengan air mengalir
Hal pertama yang perlu dilakukan saat terjadi luka bakar adalah menyiram area kulit yang terbakar dengan air mengalir. dr. Kevin Mak menjelaskan langkah ini penting dilakukan karena prinsip dari merawat luka bakar adalah menghentikan penyebaran, yakni berupa radiasi panas.
“Tetap siram dengan air mengalir kalau luka bakar, karena prinsip penyebaran lukanya adalah radiasi. Jadi, ditularkan lewat panas. Jika hanya dioleskan pada bagian atas, itu tidak menghentikan panas yang masuk ke dalam lapisan kulit,” kata dia dalam acara yang berlangsung di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2023).
Dalam kesempatan yang sama, dr. Kevin juga mengingatkan untuk tidak mengompres luka bakar dengan es batu. Pasalnya, cara tersebut berisiko membuat luka makin parah.
“Kenapa harus air mengalir? Karena kalau es batu itu adalah benda yang statis, dia diam. Dia tidak akan menghentingkan radiasi sampai ke bagian bawah kulit,” ujarnya.
BACA JUGA Hansaplast First Aid Conference 2023, Libatkan 2.500 Nakes
2. Konsultasikan dengan dokter
Luka bakar tentu saja dapat menyebabkan kulit melepuh hingga tumbuh gelembung. Jika dalam kondisi demikian, dr. Kevin menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
“Mau mecahin gelembungnya, itu lebih baik dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat karena ketika gelembung itu pecah, risiko terkena infeksi akan lebih tinggi,” tutur dokter Kevin.
Memecahkan gelembung luka bakar akan berisiko membentuk jaringan parut alias bekas luka yang menghitam. Untuk itu, pentingnya menjaga agar luka tetap bersih dan hindari kontaminasi.
3. Jaga kelembapan area luka bakar
Langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelembapan area kulit yang mengalami luka bakar. Pasalnya, kondisi kulit yang lembap akan mempercepat proses penyembuhan.
“Setelah itu, bersihkan dan yang paling penting pada luka bakar adalah kelembapan kulitnya. Selama kulit lembap, maka penyembuhannya akan optimal,” ujar dokter Kevin.
BACA JUGA Hansaplast Luncurkan Plester Ukuran Besar, Aman untuk Kulit Sensitif
4. Tutup area luka
- Kevin menekankan, pastikan untuk menutup luka bakar. Pasalnya, kondisi luka yang terbaik akan berisiko membuatnya basah.
“Tadi ingat, basah tidak sama dengan lembap, terutama luka yang tidak ditutup dengan baik pasti basah, nanti akan mengulang lagi dari step awal,” katanya.
- Kevin menambahkan baik luka lecet, sayatan, hingga tertusuk merupakan tanda adanya kerusakan pada lapisan kulit karena kulit manusia memiliki fungsi utama sebagai barrier (penahan).
Selain itu, jika luka terbuka maka ia akan lebih rentan kotor, terinfeksi, dan terkontaminasi berbagai kuman dan bakteri.
5. Rutin ganti plester
Terakhir, pilih plester penutup luka yang sesuai dengan kebutuhan dan rutin menggantinya agar kebersihan tetap terjaga.
“Idealnya memang kalau untuk penggantian plester seiring kita beraktivitas, 6-8 jam baiknya diganti. Tujuannya karena ketika kita beraktivitas, memungkinkan adanya keringat dan kotoran yang masuk lewat celah-celah tersebut,” tutur dr. Kevin.
Editor: Ranto Rajagukguk