Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) -termasuk trading forex- pada tahun 2023 sedang dalam tren peningkatan yang positif merujuk pada data Bappebti yang dirilis awal tahun. Meski begitu, industri ini juga sedang menghadapi persoalan kepercayaan konsumen atau investor.
“Tahun 2022, banyak sekali kasus yang mengatasnamakan perdagangan berjangka komoditi meski bukan produk PBK, misalnya kasus robot trading. Padahal ini bukan perdagangan berjangka. Kasus-kasus ini pun memengaruhi transaksi masyarakat di PBK selama tahun 2022,” papar Didid Noordiatmoko, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dari kejadian ini, jumlah frekuensi transaksi pbk dari sisi jumlah orang yang berivestasi mengalami penurunan yang signifikan. Salah satu penyebabnya, -dari hasil analisis Bappebti- lantaran banyak kasus yang membuat orang mengurangi kepercayaannya terhdap transaksi PBK.
“Kami Bappebti, harus mengembalikan kepercayaan masyarakat agar transaksi ini kembali membaik. Caranya, kami harus menunjukkan fakta yang bukan sekadar komunikasi bahwa transaksi atau investasi di PBK memberikan kejelasan dan bisa diyakini,” lanjut Didid.
Menurutnya, produk-produk yang ditawarkan harus betul transparan dipaparkan risikonya. Investasi ini high risk, high return. Literasi dan pemahapan soal risiko ini harus disampaikan ke masyarakat.
BACA JUGA: Bappebti Hentikan Perdagangan Aset Kripto FTX, Gara-Gara Bangkrut?
Seiring berjalannya waktu, upaya tersebut mulai membuahkan hasil dan mengembalikan kepercayaan konsumen. Didid pun sepakat bahwa tren Industri PBK termasuk Trading Forex sedang dalam tren yang positif.
“Seiring pesatnya perkembangan industri PBK, Pemerintah melalui Bapebbti menaruh perhatian pada PBK dengan memberikan kepastian hukum berusaha bagi para pelaku usaha di bidang perdagangan berjangka melalui penerbitan regulasi dan penindakan terhadap tiga ribuan PBK Ilegal selama 3 tahun terakhir. Selain itu Bapebbti juga gencar dalam menggiatkan literasi PBK,” jelasnya.
Beberapa faktor yang membuat peminat trading forex di Indonesia meningkat, antara lain pasar forex yang buka 24 jam dalam 5 hari, likuiditas yang tinggi, pasar forex memiliki sistem leverage, dan modal yang cukup terjangkau untuk memulainya.
Namun, sayangnya belum banyak kemudahan yang dirasakan oleh pelakunya. Padahal, di era serba cepat ini kemudahan menjadi hal yang dicari para konsumen, termasuk para pelaku investasi dan trading.
Menangkap persoalan tersebut, Monex Investindo Futures (MIFX) sebagai perusahaan pialang investasi meluncurkan kampanye #SemudahItu. Lewat kampanye ini, MIFX menawarkan gagasan untuk pemaknaan ulang terhadap istilah “mudah” di era digital.
Selain dipersepsi sebagai gampang dan serba digital, mudah berarti harus mencakup juga aman, legal, dan terjangkau.
“Industri akan kian hidup jika kita mempermudah akses. Pasalnya generasi muda kini tengah mencari investasi untuk meraih pendapatan baru,” ujar Ferhad Annas, Direktur Utama MIFX.
BACA JUGA: Forextime: Rupiah Akan Kembali Melemah Awal Tahun Ini
MIFX melihat, tahun ini industri PBK -termasuk Trading Forex- sedang naik daun. Sebagai salah satu Broker Trading Forex lokal tertua di Indonesia, MIFX ingin melakukan perayaan pencapaian 23 tahun sekaligus juga komitmen serius untuk tantangan baru melalui kampanye #SemudahItu.
Di balik #SemudahItu, tersimpan juga banyak cerita perjalanan panjang yang tidak mudah bagi Monex Investindo Futures (MIFX). Selama 23 tahun berkiprah merintis Trading Forex secara digital, upaya mengedukasi dan berinovasi menjadi hal yang konsisten dijalankan.
“Ada tiga hal penting yang telah disiapkan untuk menghadirkan kemudahan dalam trading forex. Pertama, edukasi yang gencar diwujudkan dalam berbagai konten kreatif di berbagai saluran digital dan platform MIFX,” ungkap Ferhad.
Ferhad melanjutkan, kedua, sebagai satu-satunya broker trading forex lokal yang terakreditasi Bappebti melalui aplikasi digital, MIFX memperkenalkan tiga fitur barunya yang semakin memudahkan nasabah.
Tiga fitur tersebut, meliputi fitur trading signal yang kini semakin lengkap dengan rangkuman sentimen analisis pasar terhadap produk sebagai pendukung keputusan transaksi nasabah. Lalu, ada Fitur one click trading dan fitur deposit lebih mudah dengan e-Wallet.
“Kami juga menyediakan konten edukasi yang dibuat ringan dan singkat agar para pemula sekalipun bisa mempelajari dasar trading dalam waktu 1 jam. Selain itu, dengan Rp 500.000 dan 0.01 lot sudah bisa melakukan trading forex,” ujar Ferhad.
Dari kampanyenya ini, MIFX pun menargetkan banyak generasi milenial yang bisa mengawali perjalanan trading mereka dengan sensasi kemudahan trading forex sebagai alternatif penghasilan tambahan.