Barbie: Girl, You Can Be Anything…

marketeers article

“Filosofi saya menciptakan Barbie adalah bahwa melalui boneka, gadis kecil bisa menjadi apa pun yang mereka inginkan. Barbie selalu merepresentasikan fakta bahwa seorang perempuan memiliki pilihan,” kata Ruth Handler, Pendiri Barbie.

Kutipan Handler menjadi inspirasi dari kampanye terbaru Barbie yang pembuatannya digagas oleh BBDO San Francisco. “Itulah yang memberi Barbie tujuan. Ketika kita melihat bagaimana anak perempuan benar-benar bermain dengan bonekanya, Itulah kenyataannya,” ucap Matt Miller, Executive Creative Director BBDO San Francisco seperti dikutip thedrum.com

Sebuah video berjudul “You Can Be Anything” dimulai dengan pertanyaan “Apa yang terjadi ketika anak perempuan bebas membayangkan diri mereka menjadi apapun?”. Adegan pun menyorot berbagai anak gadis yang menjadi profesor, dokter hewan, pelatih sepak bola, pebisnis, hingga pemandu wisata. Gadis-gadis muda ini memamerkan bakat mereka di hadapan orang dewasa.

“Ketika anak perempuan bermain dengan Barbie, mereka memiliki pilihan. Dan itulah yang menyebabkan ketika gadis bermain dengan Barbie, mereka membayangkan segala sesuatu yang mereka inginkan,” kata Miller menjelaskan maksud kampanye tersebut.

Ia melanjutkan, Barbie sebagai sebuah brand kadang disalahartikan. Banyak pandangan sinis mengenai Barbie, khususnya mengenai kecantikan boneka Barbie yang dianggap hiperrealistis.

“Cerita ini memperlihatkan apa yang Barbie telah lakukan kepada anak-anak perempuan. Video ini membantu menceritakan kisah Barbie yang sesungguhnya,” tambahnya.

Mattel, manufaktur Barbie telah mendiversifikasi merek Barbie selama puluhan tahun. Pada tahun 2015, Barbie merilis 78 model boneka baru dan pada tahun 2016, mengeluarkan Barbie edisi Abby Wambach sebagai bentuk penghargaan kepada mantan pemain sepak bola perempuan Amerika itu.

Dalam upaya untuk bangkit dari penjualan yang anjlok, Mattel juga menciptakan “Hello Barbie” pada musim Natal tahun lalu. Hello Barbie adalah boneka Barbie yang mampu menerima perintah suara lewat sambungan Wi-Fi.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS