Barcelona FC, salah satu klub sepak bola terkemuka asal Spanyol, kini tengah berseteru dengan otoritas pajak terkait dugaan pelanggaran pajak yang dijalankannya. Kabar tersebut tentu saja menjadi perhatian banyak pihak, mengingat Barca merupakan salah satu klub terbesar di dunia yang telah mengoleksi banyak gelar bergengsi dari berbagai kompetisi baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut laporan yang beredar, Barca telah terkena denda sebesar EUR 15,7 juta atau sekitar Rp 254,9 miliar terkait pelanggaran pajak yang dijalankannya. Namun, Barca sendiri membantah tuduhan tersebut dan memastikan tidak terbukti melakukan pelanggaran pajak seperti yang dituduhkan oleh otoritas pajak.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Barca, klub tersebut mengakui otoritas pajak memang telah melakukan pemeriksaan terhadap laporan pajak klub. Namun, setelah melakukan penyelidikan yang cermat dan mendalam, Barca akhirnya tidak terbukti melakukan pelanggaran pajak sehingga tidak dikenakan denda oleh otoritas pajak.
Dalam konteks ini, Barca juga menegaskan selalu menjalankan kewajiban pajak secara benar dan teratur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Spanyol. Selain itu, klub tersebut juga akan selalu bekerja sama dengan otoritas pajak untuk memastikan semua kewajiban pajak telah terpenuhi dengan baik.
BACA JUGA: Menang dalam Espanyol vs Barcelona, Valuasi Barcelona Bisa Terus Naik
Klub sepak bola Barca sendiri telah lama menjadi sorotan publik terkait dugaan pelanggaran pajak yang dijalankannya. Namun, dengan mengeluarkan pernyataan resmi yang tegas dan berani membantah tuduhan tersebut, Barca berharap bisa membuktikan selalu menjalankan tugas dan kewajibannya secara profesional dan serta dengan hukum yang berlaku.
“Barca ingin menekankan pada April 2023 Pengadilan Ekonomi Administrasi Pusat mengabulkan banding yang diajukan oleh pengacara klub untuk membatalkan sanksi terkait PPh orang pribadi dan pajak atas penghasilan bukan penduduk,” tulis pernyataan seperti dikutip dari forbes.com, Senin (15/5/2023).
Barcelona FC atau Barca, klub sepak bola asal Spanyol, dihadapkan pada tuduhan pelanggaran pajak yang pertama kali dilaporkan oleh El Confidencial. Laporan tersebut menyebutkan adanya indikasi ‘penyimpangan’ pajak yang dilakukan oleh Barca sehingga otoritas pajak melakukan penyelidikan pada tahun 2019.
Beberapa indikasi penyimpangan yang disebutkan antara lain pengalihan mobil Audi kepada seorang staf, tidak melaporkan pembayaran penerbangan carter, serta pembayaran kompensasi untuk mantan pemain Arda Turan dan Alex Song secara tidak benar. Barca juga dituduh tidak melaporkan kompensasi yang dibayarkan kepada Turan senilai EUR1,31 juta dan Song EUR 3,5 juta.
BACA JUGA: Spotify Camp Nou Bakal Jadi Nama Baru Kandang FC Barcelona?
Namun, Barca segera memberikan bantahan terhadap laporan tersebut. Mereka mengakui pihak otoritas pajak pernah memeriksa laporan pajak klub untuk tahun 2015/2016 dan 2017/2018, tetapi penyelidikan tersebut ditutup pada Juli 2020.
Hasil dari penyelidikan tersebut menyatakan Barca tidak terbukti melakukan pelanggaran atau tidak diberi sanksi atas ‘dugaan penyimpangan’ yang disebutkan. Barca menduga bahwa El Confidencial keliru dalam mengutip gugatan yang diajukan kepada Pengadilan Ekonomi Administrasi Pusat.
Gugatan tersebut berkaitan dengan perlakuan pajak atas pembayaran yang dilakukan kepada agen pemain. Oleh karena itu, Barca berharap gugatan mereka terhadap tuduhan pelanggaran pajak lainnya juga dapat dikabulkan setelah berhasil menang gugatan soal PPh di Pengadilan Ekonomi Administrasi Pusat.
Editor: Ranto Rajagukguk