Kebiasaan berinvestasi, khususnya instrumen reksa dana, belum menjadi prioritas setidaknya bagi lima dari sepuluh generasi muda Indonesia. Alasannya, banyak yang merasa mereka masih terlalu muda untuk berinvestasi reksa dana dan perlu memprioritaskan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Hal ini ditangkap oleh OVO dan Bareksa meluncurkan fitur “Invest” di aplikasi OVO. Fitur ini dihadirkan untuk menjawab tantangan yang ada di masyarakat, khususnya generasi milenial, untuk mulai membangun kebiasaan berinvestasi sejak dini.
Data OVO bersama Kantar menemukan bahwa enam dari sepuluh responden lebih suka memiliki tabungan daripada berinvestasi. 50% responden juga menilai investasi reksa dana memiliki risiko terlalu tinggi untuk keuangan mereka, salah satunya karena proses pencairannya yang tidak ramah dan lama untuk mendapatkan keuntungan.
“Ini merupakan terobosan yang baru pertama kali terjadi di Indonesia dengan melakukan integrasi e-money dan e-investment, sebagaimana halnya kita lihat pada integrasi Alipay dan Yu’e Bao di China, yang telah mencatatkan sukses besar dalam mengenalkan investasi reksa dana secara masif di kalangan milenial,” ujar Presiden Direktur OVO dan Co-Founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra.
Fitur terbaru ini menghadirkan produk reksa dana pasar uang dari Manulife OVO Bareksa Likuid (MOBLI) yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia.
“Produk MOBLI, yang tersedia secara eksklusif hanya di aplikasi OVO pada halaman ‘Invest’ sebagai platform e-money pertama yang menawarkannya, memiliki keunggulan yang salah satunya adalah pencairan dana dapat dilakukan secara langsung ke OVO Cash,” tambah Karaniya.
Investor bisa mulai berinvestasi reksa dana mulai dari Rp 10 ribu dengan OVO Cash, yang diharapkan dapat membangun kebiasaan generasi milenial untuk mulai berinvestasi dengan cara yang terjangkau dan nyaman.
