Bayer Dorong Akselerasi Teknologi Digital Layanan Kesehatan di Banten
Bayer terus meningkatkan dampak program Bayer untuk Indonesia (BISA) melalui akselerasi penggunaan teknologi digital guna mempermudah akses layanan kesehatan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat pedesaan.
Florian Zirnstein, Direktur Bayer Indonesia mengatakan sejak 2020 selama menjalankan program BISA, pihaknya sering kali mendapati situasi petani yang kesulitan dalam mengakses fasilitas maupun layanan kesehatan karena keterbatasan jumlah fasilitas maupun kendala jarak.
“Pengalaman ini mendorong Bayer untuk terus mengembangkan program BISA agar semakin berdampak bagi petani di Indonesia,” kata Florian saat jumpa pers, Senin (13/11/2023).
Bayer kian memperluas jangkauan pelaksanaan program ke enam provinsi di Indonesia termasuk Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan NTT. Kabupaten Serang, Banten menjadi lokasi peluncuran program BISA 2023-2024.
BACA JUGA: Tingkatkan Layanan, Honda Tambah Fasilitas Bodi dan Cat di Semarang
Adapun program BISA bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan kualitas kesehatan petani lahan kecil beserta keluarganya di Indonesia.
Pada ranah pertanian, Bayer menghadirkan akses terhadap inovasi termutakhir, pengetahuan yang relevan, serta ekosistem kemitraan pendukung, guna meningkatkan pendapatan petani.
Sementara itu, pada ranah kesehatan, Bayer memberikan pelatihan perawatan kesehatan mandiri, akses terhadap alat kontrasepsi, hingga edukasi penanggulangan stunting.
Terkini, pada implementasi BISA 2023-2024, Bayer bermitra dengan Reach52 yang menghadirkan digitalisasi layanan bidan melalui aplikasi ponsel pintar (reach52 access) untuk memudahkan pemantauan kondisi pasien, akses informasi obat, kemudahan dalam pembelian obat, serta penjadwalan konsultasi medis.
BACA JUGA: Strategi BlueBird Dongkrak Customer Experience lewat Layanan 3M
Pada tahap awal, area implementasi teknologi digital ini difokuskan di Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Banten, serta Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pendekatan baru program BISA kali ini adalah membangun jaringan bidan desa dan menguatkan peran mereka, dengan dukungan aplikasi ponsel pintar untuk mengumpulkan data kondisi kesehatan komunitas petani setempat beserta keluarganya.
Florian menambahkan pemanfaatan teknologi digital oleh para bidan menjadi solusi untuk menghadirkan akses layanan kesehatan yang memudahkan, sekaligus tepat menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat pedesaan.
“Inisiatif ini menjadi wujud keseriusan kami dalam mendukung transformasi kesehatan yang diusung pemerintah,” ujar Florian.
Penguatan program BISA tersebut sejalan dengan tema peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini, “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”, yang diusung Kementerian Kesehatan.
Pemerintah mempunyai visi besar untuk menyediakan akses layanan kesehatan yang adil, bermutu dan berkualitas di seluruh pelosok negeri.
Editor: Ranto Rajagukguk