Bayer Indonesia (Bayer) resmi menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong penguatan sektor pertanian di Indonesia. Nota kesepahaman tersebut berisikan komitmen untuk membangun sinergi melalui pemberdayaan masyarakat pertanian dalam mendukung percepatan peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan bentuk tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait risiko krisis pangan dan perlunya penguatan produksi pangan nasional, khususnya produksi jagung. Saat ini, sektor pertanian menjadi salah satu prioritas pengembangan oleh pemerintah Indonesia, mengingat perannya sebagai penopang terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia.
Produksi jagung sebagai salah satu komoditas pertanian, juga tengah menjadi perhatian pemerintah. Pada awal Agustus 2022, pemerintah telah menyiapkan langkah perluasan lahan tanam jagung sebanyak 141.000 hektare dan penggunaan bibit unggul seperti hibrida dan bioteknologi.
Sebagai perusahaan global dengan kompetensi di bidang Life Science terkait kesehatan dan pertanian, Bayer juga berupaya menginisiasi sebuah program yang dapat meningkatkan sektor pertanian di Indonesia. Bayer mengusung program bernama ‘Better Life Farming’ yang merupakan program pemberdayaan berkelanjutan untuk meningkatkan sektor pertanian sekaligus menaikkan kesejahteraan petani Indonesia.
“Bayer memahami urgensi peningkatan sektor pertanian dalam negeri, khususnya di tengah kondisi geopolitik dan ancaman krisis pangan saat ini. Sebagai perwujudan dari visi perusahaan ‘Health for All, Hunger for None’, Bayer menginisiasi program Better Life Farming bersama Kementan untuk memberdayakan para petani dengan memberikan akses terhadap inovasi, pengetahuan yang relevan, serta jaringan kemitraan yang luas. Kami sangat antusias dengan kemitraan yang terjalin bersama Kementerian Pertanian,” ujar Direktur Bayer Indonesia Patrick Gerlich dalam keterangan tertulis Bayer Indonesia.
Program Better Life Farming akan diterapkan melalui tiga pendekatan utama, yakni kemitraan dengan pelaku bisnis di sepanjang rantai nilai, pengembangan ekosistem pendukung bisnis pertanian melalui pembentukan one stop solution center bagi petani sebagai penggerak ekonomi desa, dan pemberdayaan petani melalui akses kepada teknologi pertanian mutakhir. Melalui tiga pendekatan tersebut, program Better Life Farming telah menjangkau sekitar 800.000 keluarga petani yang tersebar di 15 provinsi di Indonesia.
“Kami berharap program ini tidak hanya berdampak pada penguatan ekosistem pertaniaan, tetapi lebih lanjut juga mampu mensejahterakan para petani Indonesia, serta berkontribusi meningkatkan ekonomi bangsa,” tutur Patrick.
Editor: Ranto Rajagukguk