Baznas Proyeksikan Nilai Ekonomi Kurban Capai Rp 34,3 Triliun

marketeers article
Ilustrasi sapi kurban. Sumber gambar: 123rf.

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memproyeksikan potensi ekonomi kurban di Indonesia pada tahun 2024 mencapai Rp 34,3 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada perkiraan partisipasi sekitar 2,75 juta rumah tangga atau mudohi yang akan berpartisipasi dalam pelaksanaan kurban.

“Berdasarkan potensi tersebut, total sekitar 2,3 juta hewan ternak yang terdiri dari 1,79 juta domba atau kambing dan 514.000 ekor sapi diperkirakan akan menghasilkan sekitar 195,5 ribu ton daging kurban,” tulis laporan Baznas yang diterima Marketeers, Selasa (18/6/2024).

BACA JUGA: Potensi Ekonomi Kurban di Indonesia Tembus Rp 24,5 triliun pada Tahun 2023

Pelaksanaan kurban di Indonesia memang bukan satu-satunya solusi dalam mengatasi kemiskinan maupun prevalensi stunting. Namun demikian, hari raya Iduladha menjadi momentum baik dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat miskin serta peningkatan kesejahteraan para peternak mustahik, masyarakat miskin secara khusus maupun bagi masyarakat luas secara umum.

Sementara itu, Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) memproyeksikan potensi ekonomi kurban Indonesia tahun 2024 ini sebesar Rp 28,2 triliun. Proyeksi tersebut berasal dari pekurban atau shahibul qurban sebanyak 2,16 juta orang.

BACA JUGA: PLN Kerahkan 50.268 Personel Amankan Listrik Selama Iduladha

Proyeksi tersebut naik dari tahun 2023 yang diestimasikan mencapai Rp 24,5 triliun dari 2,08 juta orang pekurban. Dengan begitu, ada kenaikan sekitar 80.000 pekurban pada tahun ini.

“Dari 2,16 juta keluarga muslim berdaya beli tinggi yang berpotensi menjadi shahibul qurban, kebutuhan hewan kurban terbesar adalah kambing-domba sekitar 1,21 juta ekor, sedangkan sapi-kerbau sekitar 587 ribu ekor,” kata Tira Mutiara, Peneliti IDEAS.

Namun, ini untuk asumsi berat kambing-domba antara 20-80 kilogram (kg) dengan berat karkas 41% serta berat sapi atau kerbau antara 250-750 kg dengan berat karkas 57%. Adapun potensi ekonomi kurban 2024 dari sekitar 1,79 juta hewan ternak ini setara dengan 117,2 ribu ton daging.

“Walaupun secara umum mengalami kenaikan, namun jika kita melihat data masyarakat muslim yang berpotensi menjadi pekurban kambing-domba dengan bobot 20-40 kg per ekor turun sekitar 7% dari 734 ribu menjadi 709 ribu pekurban. Kelompok ini merupakan masyarakat kelas menengah,” kata dia.

Menurut Tira, kondisi ekonomi saat ini dengan banyaknya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tingginya pengangguran menyebabkan pendapatan kelas menengah-bawah mengalami stagnasi bahkan penurunan signifikan. Dengan begitu, masyarakat yang mampu berkurban tahun lalu kini tidak mampu bekurban lagi pada tahun ini.

“Secara kontradiktif kami menemukan adanya kenaikan pekurban sapi-kerbau dengan berat sekitar 750 kg per ekor, yang rata-rata berasal dari masyarakat kelas terkaya naik sekitar 21% dari 63,9 ribu menjadi 77,6 ribu pekurban,” tutur Tira.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS