PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur menyelesaikan perbaikan empat pulau buatan di Area Konservasi Orang Utan di Samboja, Kalimantan Timur.
Upaya yang dilakukan perusahaan ini untuk mendukung pemerintah dalam melestarikan orang utan di Indonesia.
EVP Corporate Communication dan Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, pihaknya menyadari keterbatasan pulau buatan yang layak untuk orang utan menjadi permasalahan penting.
“Perbaikan keempat pulau ini merupakan salah satu cara yang harus dilakukan demi menjaga populasi orang utan di Indonesia, khususnya di Kalimantan,” ujar Hera, dikutip dari keterangan persnya.
Sebelum diperbaiki, hanya sebagian kecil area di empat pulau buatan tersebut yang bisa digunakan untuk rehabilitasi serta menjaga orang utan.
BACA JUGA Perlebar Jaringan Pembiayaan, blu by BCA Digital Gandeng PT Bussan Auto Finance
Penyebabnya, ada berbagai kerusakan fisik dan pendangkalan ekstrem di kanal yang mengelilingi pulau buatan. Kondisi ini membuat keempat pulau tersebut tidak layak dihuni oleh orang utan.
Melihat kondisi tersebut, BCA melalui program Bakti Lingkungan berpartisipasi dalam perbaikan keempat pulau buatan itu, yang terdiri dari dua pulau pra-pelepasliaran serta dua pulau perlindungan atau sanctuary.
Dua pulau pra-pelepasliaran itu memiliki luas masing-masing 4,8 dan 3,8 hektare, serta mampu menampung total 6-7 orang utan dewasa. Kemudian, dua pulau perlindungan atau sanctuary yang turut diperbaiki memiliki luas masing-masing 0,42 dan 0,48 hektare, serta memiliki daya tampung hingga 3-4 orang utan.
Pulau buatan pra-pelepasliaran dirancang sedemikian rupa agar kondisinya mirip habitat alami orang utan. Pulau ini dimanfaatkan untuk orang utan yang berpotensi dilepaskan ke alam liar.
Di pulau ini, orang utan akan diamati dan diberi makanan tambahan oleh staf dan teknisi BOSF sebelum akhirnya dilepaskan ke habitat alaminya.
Kemudian, pulau perlindungan atau sanctuary adalah tempat untuk melindungi orang utan yang tidak dapat dilepaskan ke alam liar karena berbagai faktor.
BACA JUGA Strategi BCA Dorong Pariwisata lewat Program Desa Bakti BCA
Sejak tahun 2012, BCA bersama BOSF telah mendukung pemerintah, dalam hal ini KLHK dalam melakukan kegiatan konservasi orang utan dan pelepasliaran 49 orang utan ke alam liar.
“Melestarikan keberadaan orang utan sama artinya dengan merawat seluruh ekosistem tempatnya tinggal. BCA senantiasa berupaya mempertahankan dukungan terhadap upaya konservasi orang utan,” ungkap Hera
Pada waktu yang sama, BCA dan BOSF juga mendukung rehabilitasi 46 orang utan, perawatan cagar alam secara jangka panjang, dan pengembangan masyarakat secara berkelanjutan.
Sebanyak 9.000 bibit pohon sudah ditanam di areal seluas 22,5 hektare guna mendukung kawasan rehabilitasi orang utan dan beruang madu di Samboja Lestari, Kalimantan Timur.
Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pelestarian orang utan juga aktif dilakukan dari sekolah ke sekolah melalui program Orang Utan Goes to School (OGTS).
Hal ini dilakukan dengan harapan agar semakin banyak pelajar yang paham mengenai krusialnya peran orang utan bagi lingkungan hidup. Hingga kini, program OGTS telah menjangkau 4.284 pelajar dari 42 sekolah di Kalimantan.
BCA juga turut berkontribusi memberikan kebutuhan penunjang bagi para petugas di kawasan konservasi, mulai dari penyediaan 8.000 masker dan 30 pasang sepatu boots.
“Kami berharap, berbagai kolaborasi serta aksi pelestarian yang dilakukan secara tekun dan konsisten dapat memantik semangat berbagai pihak, sehingga orang utan makin terlindungi ke depannya,” tutup Hera.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz