BCA Ungkap Strategi Keamanan Siber dan Inovasi Layanan haloBCA

marketeers article
BCA Ungkap Strategi Keamanan Siber dan Inovasi Layanan haloBCA (FOTO: BCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan transaksi nasabah di tengah meningkatnya ancaman siber. Dengan menangani hampir 100 juta transaksi per hari dari lebih dari 41 juta nasabah, BCA terus mengembangkan sistem keamanan yang kokoh dan adaptif.

Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology Group BCA David Formula menjelaskan kejahatan siber berkembang pesat seiring dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada teknologi digital.

“Tren kejahatan siber saat ini didominasi oleh ransomware, serangan Distributed Denial of Service (DDoS), social engineering seperti phishing, serta malware yang disebarkan melalui tautan atau aplikasi tidak resmi,” kata David dalam siaran persnya kepada Marketeers, Selasa (25/2/2025).

BACA JUGA: Strategi BCA Tekankan Prinsip Customer First lewat HaloBCA

Menghadapi tantangan ini, BCA menerapkan strategi keamanan yang berfokus pada tiga aspek utama, yaitu people, process, dan technology. Dari sisi people, BCA memiliki tim khusus yang bekerja 24/7 untuk memantau sistem dan menganalisis pola serangan.

Dari sisi process, BCA menerapkan standar keamanan yang mengacu pada regulasi nasional dan standar internasional seperti ISO dan NIST. Sementara itu, dari sisi technology, bank tersebut mengimplementasikan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi dan mencegah ancaman secara otomatis.

Tak hanya itu, BCA juga aktif dalam memperkuat ketahanan industri dengan berbagi data terkait ancaman siber kepada regulator dan institusi keuangan lainnya.

“Upaya kolektif sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih aman,” ujar David.

BACA JUGA: HaloBCA Persiapkan Layanan Nasabah via WhatsApp

Selain keamanan, BCA juga terus berinovasi dalam layanan perbankan digital. Head of Contact Center & Digital Services BCA Adrianus Wagimin menyoroti pentingnya edukasi kepada nasabah untuk menghindari penipuan digital.

“Kami mengimbau nasabah untuk tidak membagikan data pribadi seperti PIN, password, CVV, dan SMS OTP kepada siapa pun,” ucap Adrianus.

BCA juga menghadirkan fitur keamanan baru, seperti QRIS Customer Presented Mode (CPM) di aplikasi BCA mobile dan myBCA untuk mencegah penipuan pembayaran QRIS palsu.

“Terbaru, kami memperbarui aplikasi haloBCA dengan fitur track status laporan, pengkinian data rekening, dan pengembangan layanan chat untuk kemudahan nasabah,” tutur Adrianus.

Untuk mendukung sistem keamanan dan inovasi layanan, BCA meningkatkan alokasi anggaran IT sebesar 8% pada tahun 2025. Investasi ini bertujuan untuk menghadirkan layanan perbankan yang lebih aman, andal, dan tepercaya.

Melalui kombinasi strategi keamanan yang kuat, inovasi layanan, serta edukasi kepada nasabah, BCA terus berupaya menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh penggunanya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS