Tinggal menunggu hitungan hari, pusat belanja asal Jepang, AEON Mall akan resmi beroperasi di BSD City, Tangerang pada Sabtu, (30/5/2015). Menempati area seluas 20.000 m2, AEON mengklaim menawarkan diferensiasi unik ketimbang pusat belanja lainnya di Indonesia.
Salah satu diferensiasi itu dapat dilihat dari AEON general merchandiser yang merupakan tenan utama seluas 3.000 m2. Konsep ritel itu menggabungkan antara supermarket di lantai dasar dan ritel fesyen di lantai 1 dan 2.
Presiden Direktur AEON Indonesia Toyofumi Kashi mengatakan, sebagai mal suburban, AEON dinilai lengkap menawarkan kebutuhan konsumen. “Tidak hanya fesyen, elektronik, dan dekorasi rumah, melainkan juga makanan, kecantikan, kesehatan, dan produk gaya hidup. Kami ingin mewujudkan konsep one stop shopping destinantion,” katanya di BSD, Rabu (27/5/2015).
Saat Marketeers mengunjungi mal ini pada hari yang sama, ada beberapa keunikan yang berhasil ditangkap. Di dalam AEON Supermarket, konsumen tidak hanya bisa berbelanja kebutuhan harian. Melainkan, di sana tersedia ritel kesehatan, AEON Bakery, dan area food court yang menawarkan makanan Jepang, Barat, hingga Indonesia. Antara satu gerai dan gerai lain dibiarkan tanpa sekat, sehingga membuat area terlihat lebih lapang.
Untuk food court sendiri, AEON menggandeng beberapa mitra, seperti My Sushi & Sashimi yang menawarkan beragam sushi seharga Rp 2.000 – Rp 3.000 per buah. Konter sushi ini merupakan usaha baru dari PT Lucky Samudera Pratama yang bergerak di bidang pembudidayaan ikan Shima Aji atau Bawal Jepang. Selain itu, AEON juga menggandeng mitra di sektor Usaha Kecil Menengah (UKM), di antranta Soerabi Bandung Enhaii, Martabak D'Marco, dan berbagai oleh-oleh nusantara.
Melangkah ke lantai satu, AEON menawarkan berbagai produk fesyen dan kecantikan. Sepintas, lantai itu tak berbeda jauh dengan department store lain. Namun, ada produk-produk yang tidak bisa ditemui di ritel lainnya.
Misalnya, Karuizawa Shirt, yang merupakan konter penjahit pakaian khusus pria milik AEON. Di sana, konsumen dapat melakukan kustomisasi kemeja, jas, maupun celana panjang sesuai selera, mulai dari tipe kerah, kancing, jenis bahan, benang, dan aksesori. Harga per kemeja dipatok antara Rp 298.000 untuk tipe standar dan Rp 398.000 untuk tipe premium dengan waktu pengerjaan selama dua minggu.
Demak Tambunan, Deputy General Manager Merchandising Division PT AEON Indonesia menjelaskan, kustomisasi ini baru pertama kali tercipta di Indonesia. Di negara lain di mana AEON berada, merek Karuizawa tidak menawarkan jasa custome ini. “Kami sadar konsumen bisa membeli pakaian seharga lebih dari satu juta. Namun, mereka kerap sulit menemukan apa yang sesuai dengan postur dan karakternya. Kami pun bisa menyematkan inisial pada pakaian itu,” terangnya.
Demak mengungkapkan, dalam menggarap ritelnya, AEON juga menawarkan mereknya sendiri alias home brand. Sampai saat ini, 30% dari stock keeping unit diisi oleh home brand AEON. Selain Karuizawa, merek lain yang dikelola AEON adalah Fleurs Bulous. Demak bilang, merek pakaian perempuan itu awalnya merek yang diciptakan khusus untuk AEON Malaysia.
“Di setiap negara di mana AEON berada, kami ingin menciptakan merek dalam negeri. Kami telah menyiapkan merek yang khusus dipasarkan di Indonesia. Namun, kami baru akan meluncurkannya setelah kami memiliki dua atau tiga gerai di sini,” paparnya.
AEON juga memiliki private brand-nya sendiri yaitu Topvalu. Merek ini hadir di setiap kategori produk, dari makanan-minuman hingga pakaian. Demak bilang, Topvalu menawarkan produk berkualitas dengan harga yang terjangkau.