Bedanya Pekerja Millennial dan Baby Boomers di Film The Intern

marketeers article
Melalui film terbaru besutan Nancy Meyer yang berjudul The Intern, Nancy mencoba menyampaikan pesan kepada penonton tentang situasi kerja ketika diisi dengan dua generasi berbeda, yakni kaum millennial dan baby boomers.
 
The Intern, menampilkan akting apik dari dua artis Hollywood beda generasi, Anne Hathaway dan Robert De Niro. Berkisah soal seorang pria berusia 70 tahun, Ben yang diperankan Robert magang di perusahaan Jules yang diperankan oleh Anne. Ben semula tidak mau menerima perintah apa pun saat pertama kali magang di perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce bernama About The Fit itu.
 
Namun, pengalamannya bekerja di perusahaan percetakan telepon selama 40 tahun selalu menjadi bahan pertimbangan Jules untuk tidak memberhentikkan Ben. Kelebihan lain Ben adalah sifatnya yang ramah dengan siapa pun sehingga membuat ia semakin terkenal di kantor. Banyak orang menyukai kepribadian Ben walaupun terkadang muncul stereotip bahwa orang tua kerap kali bersikap menyebalkan dan menyusahkan.
 
Terlebih lagi, ketika harus bekerja sama dengan atasan yang kenyataanya berusia lebih muda dan seorang perempuan. Banyak ketidakcocokan yang terjadi antara Jules dan Ben. Sebagai seorang millennial tentunya Jules sangat bergantung pada teknologi dan ingin semua pekerjaan rampung dengan cepat. Sedangkan, Ben yang termasuk kalangan baby boomers menganggap teknologi tidak begitu penting. Ben bahkan tidak memiliki akun Facebook selama hidupnya.
 
Dikemas dengan genre komedi, The Intern dibumbui dengan adegan-adegan lucu yang mengundang gelak tawa. Di lain pihak, The Intern tetap menyelipkan nilai-nilai kehidupan yang bisa diilhami oleh para penoton.
 
Pertama, dalam film The Intern, Jules dengan mudahnya menilai Ben tidak akan banyak membantu bisnisnya. Namun, Jules salah besar. Ben membawa nuansa baru di kantornya yang membuat karyawan lain senang. Dari sini, dapat dipetik pesan bahwa jangan terburu-buru memberi label kepada orang lain tetapi berusahalah untuk saling mengetahui lebih dalam. Sebab, selalu ada pengalaman yang bisa dijadikan pelajaran bagi satu sama lain.
 
Kedua, dalam dunia kerja, jarak antara bisnis dan kehidupan pribadi harus jelas. Sebab, kedua hal tersebut tidak bisa dicampuradukan. Menggoda memang untuk mengetahui kehidupan pribadi rekan kerja Anda. Namun, jauh lebih baik bagi bisnis Anda jika persoalan pribadi tidak dibawa ke lingkungan kerja.
 
Ketiga, sekalipun itu pemimpin kerja Anda yang selalu tampil tegas dan dominan, ada kalanya ia merasa sedih dan putus asa. Sebab, sebagai seorang manusia biasa, kita tak luput dari perasaan dan emosional.  Dengan begitu, sebagai karyawan dan teman, Anda harus bisa bersimpati dan berempati kepada penghuni kantor lainnya.

    Related

    award
    SPSAwArDS