Aplikasi navigasi perjalanan, Waze menawarkan sejumlah ruang baru bagi merek untuk beriklan. Berbagai skema periklanan yang ditawarkan di platform Waze diyakini dapat mengarahkan para pengemudi untuk memilih merek Anda.
Memahami kebiasaan konsumen, seperti kemana mereka berpergian diyakini Waze dapat menjadi peluang menguntungkan bagi perusahaan.
“Saat ini konsumen dibombardir dengan beragam konten digital, khususnya pada saat liburan. Memahami kebiasaan mereka dapat membantu merek menargetkan iklan dengan lebih baik,” jelas Marlin R. Siahaan, Waze Indonesia Country Manager di Jakarta, Kamis (25/07/2019).
Waze pun mengakomodasi kampanye untuk terhubung dengan target audiens mereka melalui berbagai solusi iklan. Marlin mengambil contoh, sejumlah perusahaan FMCG yang telah melakukan kampanye pemasaran belanja dengan memanfaatkan destinasi pengguna ke lokasi ritel. Waze membantu mengarahkan target pasar yang akan berkendara ke pusat perbelanjaan atau mini market.
Pengalaman lain datang dari industri perbankan, Bank Mandiri melalui skema kampanye navigasi suara bersama Atlet Badminton Jonathan Christie.
“Lebih dari 74 ribu pengguna telah menggunakan suara Jojo untuk bernavigasi selama perjalanan, dan 763 ribu pengguna di jalan telah terpapar dengan iklan Bank Mandiri yang ada di Waze,” jelas Marlin.
Sementara, industri lain seperti otomotif, bensin, restoran cepat saji dan ritel, merupakan industri utama yang dapat dibantu oleh Waze dalam solusi kampanye pemasaran online ke offline.
Marlin mengatakan, Waze dapat memberikan navigasi kepada pengguna untuk pergi ke toko mereka seperti pada saat waktu berbuka puasa, atau pergi ke dealer/toko otomotif, atau mengisi bensin selama masa mudik.