Penghargaan Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2015 kembali hadir di dalam rangkaian acara Jakarta Marketing Week 2015. Pada ajang yang didukung penuh oleh Telkom Indonesia, menampilkan kota-kota dan kabupaten yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pengelolaan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Penggunaan teknologi tersebut digunakan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga pariwisata.
Tidak mau kalah, Kota Bekasi turut berpartisipasi pada kompetisi IDSA 2015. Mengandalkan sistem TI yang dibangun pada sektor kesehatannya, Bekasi melalui Direktur RSUD Kota Bekasi Titi Masrifahati menyampaikan sedang membangun sistem terintegrasi dalam pelayanan rumah sakit di Bekasi. “Kami sejak tahun 2011 sudah mengembangkan sistem informasi manajemen (SIM) rumah sakit. Sistem ini dibangun untuk meningkatkan kepuasan masyarakat Bekasi dan meminimalisir komplain yang pernah ada. Pada tahun ini, SIM telah diperbarui dan diharapkan akan selesai 100% pada September mendatang. Nantinya, masyarakat dapat menggali informasi dari seluruh rumah sakit di Bekasi dalam satu platform,” ujar Titi pada IDSA 2015 di Kota Kasablanka, Rabu (06/05/2015).
Titi mengakui, inovasi ini datang dari keluhan dan persepsi negatif mengenai layanan rumah sakit di sana. Persepsi seperti tidak adilnya pelayanan, ribetnya proses birokrasi, serta KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) di internal rumah sakit dicoba untuk dipangkas oleh RSUD melalui penggunaan TI. Fasilitas yang dibangun dengan nilai investasi hingga Rp 2,3 miliar tersebut, masyarakat dapat mendeteksi kondisi kamar di setiap rumah sakit apabila ingin menggunakan fasilitas rawat inap. Selain itu, masyarakat yang akan dirujuk ke sebuah rumah sakit, akan tersimpn data diri dan kebutuhannya di SIM tersebut dan rumah sakit tujuan dapat mengetahui kebutuhan pasien tersebut dengan instan.
“Kami terus mengembangkan sistem pembayaran satu pintu, menghilangkan calo melalui komputerisasi, pemasangan cctv, dan media display elektronik. Kami juga terus membangun birokrasi yang praktis untuk masyarakat dan internal rumah sakit berstandar ISO 9001:2008. Salah satunya melalui billing sistem yang transparan, pelayanan keuangan yang adil untuk setiap masyarakat, serta stock opname untuk meredam kkn,” pungkas Titi.